Penyeberangan Kendaraan via Kapal Feri Turun Signifikan

Penurunan hingga 27 Persen imbas COVID-19

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona membuat aktivitas angkutan penyeberangan mengalami penurunan, baik angkutan penyeberangan orang maupun logistik. Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia (Persero) Ira Puspadewi mengatakan terjadi penurunan sekitar delapan persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini diambil dari tujuh cabang utama ASDP di seluruh Indonesia.

"Datanya kami ambil dari Maret ke Mei, kalau dibandingkan angkutan barang juga turun sampai delapan persen. Memang kami melihat secara signifikan semua kategori penyeberangan turun," ujarnya dalam video conference, Kamis (14/5).

1. Penurunan siginifikan terasa sejak Maret 2020

Penyeberangan Kendaraan via Kapal Feri Turun SignifikanPelabuhan Merak (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Berdasarkan data ASDP sejak Maret 2020, total kendaraan yang menyeberang pada pelabuhan milik perseroan adalah sebanyak 1.354.187 unit. Jumlah ini turun 27 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.848.448 unit. Untuk kendaraan logistik turun 8 persen menjadi 783.545 unit dari tahun lalu yang sebanyak 853.130 unit.

Secara lebih rinci, kendaraan pribadi turun 44 persen jumlahnya dibanding tahun sebelumnya. Sejak Maret sampai sekarang hanya ada 220.004 unit kendaraan pribadi saja yang dilayani ASDP, padahal di waktu yang pada tahun sebelumnya mencapai 395.101 unit.

Sementara itu jumlah penumpang orang mengalami penurunan yang cukup dalam. Pada periode Maret hingga Mei 2020 ASDP hanya melayani 4.485.546 penumpang saja. Sedangkan di periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mampu melayani hingga 7.310.806 penumpang

"Biasanya Lebaran itu kita tangani banyak kendaraan pribadi dan penumpang. Cuman karena COVID dan pembatasannya semua turun," katanya.

2. Penurunan angkutan logistik dipicu melemahnya industri manufaktur

Penyeberangan Kendaraan via Kapal Feri Turun SignifikanIDN Times/ Helmi Shemi

Dampak virus corona yang berimbas pada melemahnya konsumsi industri manufaktur, berpengaruh besar pada sektor logistik. Hal itu berimbas pada pengiriman logistik yang juga ikut melemah.

"Dapat dinyatakan ini logistik turun karena konsumsi dan kegiatan manufacturing turun. Tapi kami tegaskan logistik tetap lancar malah fokus kita ke situ, tak ada pembatasan seperti penumpang," tutur Ira.

3. Cegah penyebaran COVID-19, pemerintah keluarkan larangan mudik

Penyeberangan Kendaraan via Kapal Feri Turun SignifikanIDN Times/Auriga Agustina

Selain itu, larangan mudik juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah penyeberangan kendaraan yang mengangkut penumpang. Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan aturan larangan mudik bagi ragam jenis transportasi. Aturan ini sebagai tindak lanjut larangan mudik yang disampaikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Aturan ini tertera dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. Aturan tersebut diteken oleh Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Pandjaitan pada (23/4). 

“Permenhub tersebut telah ditetapkan pada tanggal 23 April 2020 sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah untuk melarang mudik pada tahun ini dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020. Surat Edaran tersebut berisi tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang mengatur kebijakan mengenai larangan aktivitas mudik.

Baca Juga: ASDP Hentikan Sementara Penjualan Tiket Penumpang dan Kendaraan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya