Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jadi Sinyal Positif Bagi Dunia Usaha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik pertemuan antara Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dan Prabowo Subianto hari ini, Sabtu (13/7). Pertemuan keduanya dinilai menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.
Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani menilai pertemuan kedua tokoh akan memberi dampak yang positif bagi stabilitas di dalam negeri. Hal itu juga bakal berimbas pada dunia usaha.
"Tentunya rekonsiliasi ini sangat positif dan membangun momentum yang sangat baik," kata Rosan kepada IDN Times, Sabti.
1. Modal utama dalam menjaga stabilitas perekonomian
Rosan berpendapat, stabilisasi politik merupakan modal utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Sebab, pelaku usaha menginginkan iklim bisnis yang baik.
"Ini kan sinyal positif bagi dunia usaha. Kepercayaan bukan rakyat tapi juga dari investor asing juga akan terbangun," tuturnya.
Baca Juga: Kepala BIN Jadi Sosok Penting di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo
2. Pengusaha berharap ada kelanjutan dari pertemuan keduanya
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo diharapkan ada kelanjutannya. Menurut Rosan, hal itu bisa menjadi modal untuk tetap menjaga momentum stabilitas politik yang baik.
Editor’s picks
"Diharapkan pertemuan ini bisa berkelanjutan sehingga ini bisa menjaga momentum yang baik," ungkapnya.
3. Menjaga kepercayaan investor
Rosan berpendapat, sangat sulit menjaga kepercayaan investor apabila tidak diikuti oleh stabilitas politik yang baik. Oleh karena itu, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo menjadi bukti dari keinginan keduanya dalam mendukung persatuan dan mendorong perbaikan ekonomi Indonesia ke depan.
"Pertemuan ini diperlukan ya, karena gimana investasi masuk kalau masih ada kekhawatiran. Dengan ada pertemuan cair ini memberikan sinyal positif bagi seluruh rakyat dan dunia luar. Biar berbeda ujungnya mempunyai rasa persatuan yang sama," tegasnya.
Baca Juga: Millennials, Investor Terbesar Fintech P2P Lending
4. Pemerintah perlu tancap gas
Terlepas dari rekonsiliasi kedua kubu, upaya dalam untuk mendorong perbaikan ekonomi juga perlu mendapat perhatian lebih. Bhima menilai hal-hal penting yang berkaitan dengan neraca dagang, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan peran dari sektor industri juga perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan.
"Jadi perlu (menteri) yang siap bekerja gila-gilaan untuk mengembalikan struktur ekonomi yang sehat," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Jawa Tengah Lagi Seksi, Dilirik Banyak Investor