PPKM Diperpanjang, Ekonomi RI Kuartal I Diprediksi Tertekan

Situasi ekonomi Indonesia mengarah pada depresi ekonomi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali hingga 8 Februari 2021. Ekonom Bhima Yudhistira memperkirakan ekonomi kuartal I 2021 bakal tertekan.

Bahkan, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan kuartal IV 2020.

"Iya (diperkirakan) lebih rendah (dibanding kuartal IV 2020). Perkiraan saya minus 2,4 persen," kata Bhima kepada IDN Times, Minggu (24/1/2021).

1. Sejumlah indikator ekonomi menurun

PPKM Diperpanjang, Ekonomi RI Kuartal I Diprediksi TertekanIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Bhima menjelaskan dampak dari PPKM Jawa-Bali menyebabkan sejumlah indikator ekonomi tertekan. Konsumsi rumah tangga yang sebelumnya diperkirakan positif, berpotensi kembali negatif.

Selain itu, konsumsi investasi di berbagai sektor seperti industri, properti, hingga pariwisata diprediksi akan tertunda.

"Dari sisi belanja pemerintah, yang bisa diharapkan dengan catatan pola pencairan anggaran dilakukan lebih cepat pada awal tahun," ucap dia.

Baca Juga: Wagub DKI Dukung Penuh Keputusan Pemerintah Pusat Perpanjang PPKM 

2. Pengertian depresi ekonomi

PPKM Diperpanjang, Ekonomi RI Kuartal I Diprediksi TertekanIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Depresi ekonomi merupakan kondisi yang lebih parah dibanding resesi. Sebab, terjadi penurunan aktivitas ekonomi yang berkepanjangan. Bisa dibilang, jika resesi terjadi dalam kurun waktu yang panjang, terjadilah depresi.

Bhima menjelaskan depresi ekonomi bisa terjadi bila ekonomi dalam negeri mengalami kontraksi atau minus lebih dari empat kuartal atau 12 bulan. Depresi ekonomi terjadi cenderung disertai dengan pengangguran yang masif dan inflasi yang rendah.

"Situasinya (ekonomi Indonesia) mengarah pada depresi. Resesi tahun 2008 masih mencatatkan inflasi 11 persen. Sementara tahun 2020 ada kecendurungan inflasi rendah bahkan deflasi selama beberapa bulan berturut-turut," ucap dia.

3. Indonesia dalam bayang-bayang depresi

PPKM Diperpanjang, Ekonomi RI Kuartal I Diprediksi TertekanIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia berada dalam bayang-bayang depresi. Hal itu terjadi bila proses vaksinasi tidak tepat waktu. Disisi lain, terbatasnya kegiatan masyarakat juga akan terpengaruh.

"Bisa jadi peluang (depresi ekonomi). Secara harfiah ya memang bisa depresi. tapo prosesnya membaik. jadi masih ada peluang. tetapi kalau kuartal I negatif masuk wilayah depresi tapi tidak terlampau dalam karena prosesnya membaik," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad.

Baca Juga: Akibat COVID-19, Ekonomi AS Lebih Lemah dan Miskin

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya