Profil Jouska, Idola Millennial yang Bikin Rugi Klien

Jouska bukan manajer investasi

Jakarta, IDN Times - Perusahaan konsultan investasi dan penasihat keuangan PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska tengah menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini. Penyebabnya, klien mereka merasa dirugikan akibat pengelolaan dana yang tidak sesuai dengan kesepakatan klien.

Melalui akun instagram @jouska_id, mereka memperkenalkan dirinya sebagai firma konsultan keuangan yang independen. Di akun media sosial tersebut, Jouska kerap kali memberikan tips and trik bagaimana mengelola keuangan. Mereka juga cukup digandrungi para milllennial lantaran memberikan tips yang selalu mengena di hati mereka.

Lalu seperti apa Jouska ini?

1. Jouska disahkan pada 16 Maret 2018

Profil Jouska, Idola Millennial yang Bikin Rugi KlienLogo Jouska (Dok. IDN Times/Jouska)

Data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM (Dijen AHU Kemenkumham),  pengesahan pendirian Jouska Finansial Indonesia tercatat pada 16 Maret 2018.

Dalam data tersebut, Aakar Abyasa tercatat sebagai direktur utama dengan jumlah kepemilikan saham 2.820 lembar senilai Rp2,82 miliar. Sementara itu Marlina tercatat sebagai komisaris, Farah Dini Novita sebagai komisaris utama dan Indah Hapsari Arifaty sebagai direktur.

2. Profil Aakar Abyasa

Profil Jouska, Idola Millennial yang Bikin Rugi KlienAakar Abyasa, CEO Jouska (Instagram.com/aakarabyasa)

Baca Juga: Apes Bener! Niat Lunasi KPR Lewat Jasa Jouska, Eks Klien Malah Merugi!

Sebelum membangun Jouska, Aakar memang sudah bekerja di perusahaan financial advisior atau penasihat keuangan. Dikutip dari Young on Top, pria kelahiran Banyuwangi, 17 Desember 1985 ini sempat ingin berhenti dari industri finansial dan membangun bisnis.

Namun hal itu urung dia lakukan setelah bertemu dengan seorang perempuan muda yang bercerita tentang masalah keluarganya yang diakibatkan dari investasi bodong. Aakar semakin tercengang saat tahu bahwa rujukan untuk mengikuti investasi bodong tersebut atas saran financial planner-nya.

Momen inilah yang membuat Aakar akhirnya stay di industri finansial. Dia melihat adanya gap yang begitu signifikan antara knowledge dan skill antara kelas menengah dengan industri keuangan. Ditambah lagi dengan fakta rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia.

3. Aakar minta maaf setelah dituding merugikan klien hingga ratusan juta

Profil Jouska, Idola Millennial yang Bikin Rugi KlienAakar Abyasa, CEO Jouska (Instagram.com/aakarabyasa)

Belakangan ini, sejumlah pengaduan dan curhat akun di Twitter yang mengaku sebagai klien Jouska, telah memunculkan tudingan bahwa perusahaan tersebut mengotak-atik dana nasabah.

Persoalan muncul terkait saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) yang membuat portofolio investasi para klien merah. Saham LUCK tergolong katergori unusual market activity (UMA) di Bursa Efek Indonesia dan dikhawatirkan sebagai saham gorengan. Sedangkan Jouska dituding menggiring penempatan dana investasi klien untuk proses pembelian saham tersebut.

"Secara prinsip Jouska Indonesia itu adalah independen finansial advisor, jadi kami gak punya izin (mengelola dana nasabah), gak bisa transaksi sama sekali," kata Aakar mengawali penjelasannya dalam wawancara virtual, Kamis (23/7/2020).

Usai melayani wawancara dengan media, Aakar mengunggah video di Instagram pribadinya, @aakarbyasa. Tidak menggebu-gebu seperti caranya menjelaskan kepada media, dalam video unggahan di Instagram itu Aakar justru tampak layu dan terbata-bata.

"Pertama-tama melalui video ini izinkan saya untuk menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya kepada klien, kepada seluruh stakeholder di Jouska ID, kepada rekan-rekan di industri, regulator maupun masyarakat secara luas karena kami telah menimbulkan kegaduhan dengan pemberitaan yang muncul di media maupun sosmed beberapa hari terakhir ini," kata Aakar seraya tampak menahan tangis.

 

4. Jouska bukan manajer investasi

Profil Jouska, Idola Millennial yang Bikin Rugi KlienDaftar Klien Jouska yang Mengaku Korban (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejumlah pengaduan klien PT Jouska Finansial Indonesia berujung pada tudingan bahwa perusahaan ini telah menggiring para kliennya untuk berinvestasi di saham saham gorengan. Jouska disebut-sebut telah mengelola dana klien untuk diinvestasikan di saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) yang masuk kategori Unusual Market Activity (UMA) di Bursa Efek Indonesia.

Para klien mengeluh telah mengalami kerugian dari portofolio investasi mereka setelah dananya dikelola oleh Jouska. Padahal, Jouska ternyata hanya penasihat keuangan atau investasi. Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Founder PT Jouska Finansial Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno, mengakui bahwa status Jouska bukanlah manajer investasi.

"Secara prinsip financial advisor, kami gak punya izin jadi gak bisa transaksi sama sekali," ujarnya dalam wawancara terbatas, Kamis malam.

Baca Juga: Heboh soal Saham Gorengan, Jouska Bantah Bawa Klien Investasi di LUCK

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya