Rp100 Triliun Uang Orang Indonesia Lari ke Negara Jiran untuk Berobat

Industri kesehatan dalam negeri punya potensi untuk tumbuh

Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior Raden Pardede mengatakan, industri kesehatan dalam situasi pandemik COVID-19 ini menjadi begitu penting. Menurut dia, kasus pandemik saat ini menjadi pelajaran bahwa Indonesia tidak bisa terus menerus bergantung pada negara lain.

"Sebelum COVID-19 banyak para rumah tangga di Indonesia kalau sakit sedikit ke Penang (Malaysia) atau Singapura. Nah dulu bahkan ke tempat lain di berbagai negara. Kasus COVID-19 sadarkan kita tidak bisa bergantung ke negara lain," kata Raden dalam video conference, Selasa (9/6).

Baca Juga: Bertambah 510, 11.414 Orang Sembuh dari COVID-19 di Indonesia

1. Uang orang Indonesia mengalir hingga Rp100 triliun ke Malaysia hingga Singapura untuk berobat

Rp100 Triliun Uang Orang Indonesia Lari ke Negara Jiran untuk BerobatIlustrasi berobat (IDN Times/Istimewa)

Raden mengungkapkan, setiap tahunnya uang orang Indonesia yang mengalir ke Malaysia hingga Singapura untuk berobat maupun tindakan kesehatan lainnya, mencapai Rp100 triliun. Ia menyayangkan uang tersebut mengalir ke negara tetangga.

"Tiap tahun perhitungan kami devisa yang keluar ke Malaysia, Singapura hampir Rp75 triliun - Rp100 triliun, uang orang Indonesia. Jadi kita habiskan devisa besar," ungkap dia.

"Kenapa tidak kita kembangkan di Indonesia? Ini jadi penting. Kemenperin, Kemenkes harus melihat ini jadi industri besar karena efek pengganda luar biasa," tambahnya.

2. Industri kesehatan punya potensi besar di masa depan

Rp100 Triliun Uang Orang Indonesia Lari ke Negara Jiran untuk Berobatistimewa

Pengembangan terhadap sektor industri kesehatan, lanjut Raden, juga akan memberi dampak yang positif untuk ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, industri tersebut bakal semakin tumbuh dalam 5 tahun ke depan.

"Saya melihat dalam 5 tahun ke depan, awareness atau tingkat kesadaran dari orang dunia ke kesehatan akan luar biasa. Kemungkinan besar belanja rumah tangga terhadap obat-obatan, terhadap masker, cuci tangan dan alat kesehatan akan naik," ucap pria yang juga Tim Asistensi Menteri Koordinator Perekonomian.

3. Kebutuhan rumah tangga untuk sektor kesehatan akan semakin besar

Rp100 Triliun Uang Orang Indonesia Lari ke Negara Jiran untuk BerobatKonsumen berburu masker di toko alat kesehatan di Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Ia memperkirakan, belanja rumah tangga untuk sektor kesehatan di seluruh dunia bakal mencapai USD1 triliun. Oleh sebab itu, potensi tersebut harus bisa dimaksimalkan oleh pemerintah.

"Gimana kalau kita kembangkan farmasi dan alkes untuk jadi andalan ekspor ke tahun-tahun berikutnya karena kebutuhan besar, dan ini semua kita lakukan sekarang, tidak boleh tahun depan. Karena kalau sudah 2-3 tahun ke depan sudah lupa," tegas dia.

Baca Juga: Tim Medis Masih Pantau 38.394 ODP dan 14.108 PDP Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya