Rupiah Ditutup Perkasa Lawan Dolar AS Selasa Sore
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (23/2/2021) nilai tukar rupiah berada di level Rp14.092 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya, yang sebesar Rp14.117 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.110 pada pembukaan perdagangan tadi pagi.
Baca Juga: BI Sudah Turunkan Suku Bunga, Kapan Bank Turunkan KPR?
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) Selasa (23/2/2021) mencatat nilai tukar rupiah sebesar Rp14.126 per dolar AS. Angka ini melemah dibanding Senin (22/2/2021) yang sebesar Rp14.098 per dolar AS.
2. Penguatan rupiah karena optimisme masyarakat terhadap penangan COVID-19
Editor’s picks
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi oleh optimisme masyarakat akan laju dari kasus COVID-19. Mereka menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara mikro turut berpengaruh dalam memangkas laju pandemik.
“Hasil kerja keras Pemerintah dan masyarakat tentang penanggulangan pandemi COVID-19 perlu mendapat apresiasi dari masyarakat, karena tanpa kerja keras pejabat pemerintah tidak mungkin regulasi akan berjalan dengan baik,” katanya dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Rupiah Selasa 23 Februari Menguat di Level Rp14.110
3. Rupiah lanjutkan tren penguatan di Selasa
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.110 pada pembukaan perdagangan. Hingga pukul 09.20 WIB, rupiah terus menguat di level Rp14.117. Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup melemah di level Rp14.118.
Menurut Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, dolar AS melemah sejak semalam. Pagi ini dolar masih terlihat melemah terhadap nilai tukar lainnya, termasuk nilai tukar regional.
"Pelemahan dolar AS ini terpicu oleh sentimen pemulihan ekonomi global," ungkap Ariston kepada IDN Times.
Baca Juga: Lupa Tukar Uang? 5 Daerah di Luar Negeri Ini Terima Uang Rupiah Lho