Sektor Perhotelan Terdampak Virus Corona, 137 Ribu Karyawan Dirumahkan

Angkanya terus bergerak seiring berkembangnya kasus COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani memastikan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh para pengusaha hotel saat ini. Namun, dia tidak memungkiri bahwa banyak karyawan yang harus dirumahkan lantaran bisnis perhotelan sedang mengalami tekanan akibat wabah virus corona (COVID-19).

"PHK tidak. Yang ada istilah kita itu unpaid leave atau cuti di luar tanggungan perusahaan. Istilahnya karena perusahaan sudah tidak punya uang tunai lagi, ya mereka dirumahkan," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (2/4).

1. Ada 137 ribu karyawan yang telah dirumahkan sejak akhir Maret

Sektor Perhotelan Terdampak Virus Corona, 137 Ribu Karyawan DirumahkanANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Hariyadi mengungkapkan, ada sekitar 137 ribu karyawan yang telah dirumahkan. Angka itu tentunya akan terus bergerak mengingatkan kasus virus corona terus bertambah. "Itu sampai update tanggal 25 Maret 2020 itu 137 ribu. Angkanya bergerak terus," katanya.

Ia menambahkan, para pengusaha di sektor perhotelan saat ini tidak punya banyak pilihan untuk tetap menyelamatkan bisnisnya selain menutup sementara waktu. "Pasti diberlakukan kerja giliran atau tutup sama sekali. Kalau bicara hotel dan restoran ini terdampak," imbuh dia.

Baca Juga: Terdampak Pandemi Virus Corona, 698 Hotel di Indonesia Tutup

2. Saat ini uang yang dimiliki perusahaan digunakan untuk biaya maintenance

Sektor Perhotelan Terdampak Virus Corona, 137 Ribu Karyawan DirumahkanFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Haryadi mengaku prihatin dengan kondisi saat ini. Namun, menurutnya, apa yang terjadi saat ini di luar perkiraan para pelaku usaha.

"Kita gak pernah kepikiran juga membuat mereka itu tiba-tiba tidak mempunyai penghasilan. Tapi kan ya uang tunai yang diberikan perusahaan sudah gak ada," ungkapnya.

Saat ini, ia mengungkapkan bahwa biaya yang dimiliki perusahaan digunakan untuk memenuhi biaya maintenance hotel. "Untuk jaga listrik, karena beberapa peralatan harus dimaintain. Jadi semua sudah dipotong. Jadi memang sangat memperihatinkan," tambahnya.

3. Sebanyak 698 hotel telah tutup akibat terdampak virus corona

Sektor Perhotelan Terdampak Virus Corona, 137 Ribu Karyawan DirumahkanIDN Times/Aji

Wabah virus corona (COVID-19) membuat sektor pariwisata sangat terpukul. Kegiatan ekonomi di sektor tersebut menjadi lumpuh sehingga membuat banyak para pelaku usaha merugi. Kondisi itu saat ini dirasakan oleh para pelaku usaha di perhotelan. Sebagian dari mereka bahkan telah menutup sementara bisnisnya tersebut.

"Iya tutup sementara. Kita gak tahu kapan akan buka lagi karena mengikuti penanganan dari virus itu sendiri. Kalau penanganan virus ini bisa cepat, tertanggulangi, jumlahnya berkurang dan yang meninggal juga semakin menurun mungkin orang ada keyakinan," ujarnya.

Dia pun mengatakan kondisi bisnis perhotelan tergantung pada perkembangan wabah COVID-19. Sejauh ini, tren kasus terus meningkat. "Selama ini belum ada tren yang membaik dan pernyataan resmi dari pemerintah kasus ini bisa di-handle, selama itu juga dampak ekonomi ke mana-mana," tutur Haryadi.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com

Baca Juga: Terdampak Virus Corona, Hotel-hotel di Solo Terancam PHK Karyawan 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya