Skenario Terberat Ekonomi RI: Pengangguran Bertambah 5,23 Juta Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia tengah berjibaku melawan dampak sosial maupun ekonomi akibat virus corona (COVID-19). Hal itu dilakukan agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin parah. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah masih memegang skenario pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3 persen.
"Level lebih berat yaitu proyeksi -0,4 persen yang mempengaruhi ekonomi Indonesia," ujarnya dalam video conference, Senin (18/5).
1. Memburuknya perekonomian Indonesia ikut mempengaruhi tingkat kemiskinan dan pengangguran
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, terdampaknya perekonomian dalam negeri ikut berimbas pada tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dalam skenario berat, lanjut Sri Mulyani, Kemiskinan diperkirakan bertambah 1,89 juta orang dan pengangguran 2,92 juta orang.
"Sedangkan dalam skenario sangat berat, kemiskinan diperkirakan akan bertambah 4,86 juta orang dan pengangguran 5,23 juta orang," jelas dia.
Baca Juga: Skenario Terburuk Pengangguran Bisa Sentuh 12,5 Juta akibat COVID-19
2. Pemerintah melakukan penanganan dan pemulihan ekonomi melalui perbaikan pada sisi permintaan
Editor’s picks
Adapun beberapa kebijakan dilakukan pemerintah guna menekan dampak yang lebih buruk dari COVID-19 ke ekonomi dalam negeri. Di antaranya adalah dengan menjaga konsumsi masyarakat melalui pemberian subsidi dan bansos untuk masyarakat miskin dan rentan miskin.
Lalu, tambahan stimulus konsumsi yang diberikan untuk sektor pariwisata, restoran dan transportasi. Pemerintah juga memberikan dukungan kepada dunia usaha melalui subsidi bunga Ultra Mikro dan UMKM, pelonggaran persyaratan kredit UMKM, PMN ke PNM untuk UMI dan Mekaar, hingga pemberian insentif pajak dan cukai.
3. Angka kemiskinan di Indonesia diprediksi naik 12 persen
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan tingkat kemiskinan di Indonesia diprediksi semakin meningkat hingga 12 persen. Dia mengungkapkan, kenaikan tersebut lantaran masyarakat banyak yang terkena dampak pandemik virus corona atau COVID-19.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga menyampaikan akibat COVID-19, jumlah yang miskin mendadak semakin banyak dan mereka akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Meski tak bisa memastikan jumlah pastinya berapa angka kemiskinan saat ini, Juliari menuturkan kenaikannya diprediksi hingga 10 sampai 12 persen. Kementerian Sosial (Kemensos), kata Juliari, masih akan mendata masyarakat yang masuk kategori miskin tersebut.
"Kami antisipasi jumlah keluarga miskin pasca-COVID akan bertambah, ada beberapa lembaga survei jadi 10 sekian persen atau bahkan ada yang ekstrem 12 persen, kami belum bisa memberikan angka pasti, kami antisipasi meningkat jumlahnya," kata Juliari.
Baca Juga: Menteri PPN Ungkap Banyak Daerah Memanipulasi Data Kemiskinan