Sri Mulyani Sebut Jakarta Episentrum COVID-19, Tantangan Buat Ekonomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara mengenai perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan. Menurut dia, kondisi tersebut bakal menjadi tantangan dalam menangani COVID-19 baik dari sisi sosial maupun ekonominya.
"Eskalasinya seluruh negara kena, episentrumnya masuk ke negara berpenduduk besar seperti AS, Brasil, Afrika, termasuk Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Selasa (22/9/2020).
"Kalau dilihat dari lokasi Jakarta menjadi tempat episentrum terbesar dari jumlah kasus," tambah dia.
1. Penyebaran kasus COVID-19 akan berpengaruh terhadap ekonomi
Baca Juga: [BREAKING] Pecah Rekor! 160 Orang Meninggal karena COVID-19 Hari Ini
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan bahwa COVID-19 masih menjadi faktor yang mempengaruhi perekonomian, baik secara domestik maupun global. Di Indonesia itu sendiri, penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah juga akan mempengaruhi seberapa besar dampaknya ke ekonomi.
"Dari kasus COVID ini, tidak hanya besar dari penduduk provinsi, tapi ekonominya. Dia akan pengaruhi ekonomi, kita lihat DKI tertinggi sekarang, diikuti provinsi lain seperti Jatim, Jabar, Jateng dan provinsi lain," ucap dia.
2. Pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat
Sambil menunggu vaksin COVID-19 tiba, pemerintah akan terus melakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat kepada masyarakat. Di sisi lain, upaya penanganan COVID-19 melalui berbagai bantuan sosial juga akan terus dilakukan guna mencegah dampak yang lebih buruk ke masyarakat.
"Vaksin terus dikembangkan, tentu sambil melakukan protokol kesehatan. Dengan kondisi ini kita lihat risiko sosial ekonomi dan keuangan masih nyata," ujarnya.
3. DKI Jakarta jadi wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia
Hingga Senin (21/9/2020), kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 248.852 orang. Dari jumlah tersebut, data Gugus Tugas COVID-19 menunjukkan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan kasus tertinggi, yakni sebanyak 61.966 orang.
Baca Juga: Pakar UGM: Indonesia Jadi Episentrum COVID-19 Jika Tak Segera Berubah