Sri Mulyani Siapkan Rp55,5 Triliun untuk Program Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp55,5 triliun untuk program vaksinasi COVID-19. Hal itu disampaikan usai Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepastian kepada para menterinya tentang rencana vaksinasi. 

Selanjutnya, pihak Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menghitung dan menentukan populasi mana yang akan diberi vaksin dalam waktu dekat.

"Anggaran disiapkan mulai dari pengadaan vaksinnya dan program vaksinasinya," ujarnya dalam konferensi pers di BNPB yang ditayangkan secara virtual, Senin (30/11/2020).

1. Rincian program vaksinasi

Sri Mulyani Siapkan Rp55,5 Triliun untuk Program Vaksinasi COVID-19Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara rinci, anggaran sebesar Rp55,5 triliun akan digunakan untuk antisipasi pengadaan vaksin sebesar Rp18 triliun, vaksinasi Rp3,7 triliun, sarana prasarana serta penelitian PCR dan lain sebagainya sebesar Rp1,3 triliun.

Kemudian, antisipasi bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kategori pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan BP Kelas III sebesar Rp2,4 triliun, serta carry over SILPA 2020 untuk penanganan kesehatan dan vaksin COVID-19 sebesar Rp30,1 triliun. Pengadaan vaksin ini rencananya untuk periode 2020 hingga 2022.

Baca Juga: Belum Ada Kejelasan soal Vaksinasi, Jokowi Minta Kepastian

2. Vaksinasi dimulai akhir 2020 atau awal 2021

Sri Mulyani Siapkan Rp55,5 Triliun untuk Program Vaksinasi COVID-19Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyampaikan dirinya optimistis pemberian vaksin bisa direalisasikan akhir 2020 atau awal 2021. Hal itu disampaikannya saat meninjau simulasi pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor.

"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan, kita akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun atau di awal tahun," kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/11/2020).

Namun, dalam rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jokowi menagih kejelasan tentang rencana jadwal vaksinasi dari para menterinya. Hal ini terkait meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 di Tanah Air. 

"Saya nanti juga minta kepastian mengenai vaksin dan mulainya vaksinasi," ujar Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

3. Menkes Terawan targetkan 67 persen penduduk mendapat vaksin COVID-19

Sri Mulyani Siapkan Rp55,5 Triliun untuk Program Vaksinasi COVID-19pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menargetkan pemberian vaksin COVID-19 kepada 67 persen dari 160 juta penduduk Indonesia berusia 18-59 tahun. Syarat penerima vaksin bukan orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), ibu hamil, dan yang sudah terinfeksi COVID-19.

"Ditargetkan 67 persen dari dari 160 juta penduduk berusia 18-59 tahun setelah mempertimbangkan ketersediaan vaksin dan peruntukannya sampai saat ini," kata Terawan.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Harus Tunggu Uji Klinis Tahap III dan Izin BPOM

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya