Survei JPI: Millennial Ternyata Senang Pilih Rumah di Pinggiran Kota

Harga hunian vertikal di pusat kota sudah terlalu mahal

Jakarta, IDN Times - Kebutuhan akan hunian bagi para generasi millennial terus meningkat setiap tahunnya. Namun, hunian di pusat kota bukan menjadi pilihan utama bagi para millennial. 

Meski mendukung kegiatan sehari-hari mereka yang terpusat di Jakarta, namun harga hunian di wilayah tersebut sudah terlampau mahal. 

Di sisi lain, belum banyak millennial yang menjadikan hunian vertikal di pusat kota sebagai pilihan. 

Demikian dikutip IDN Times dari survei Jakarta Property Institute (JPI), Selasa (17/3). Metode survei menggunakan kuesioner dengan 18 pertanyaan yang ditanyakan kepada 300 responden di Jakarta dan Bodetabek.

 

1. Hunian vertikal di pinggiran kota dinilai lebih cocok lantaran harganya masih terjangkau dengan penghasilan para millennial

Survei JPI: Millennial Ternyata Senang Pilih Rumah di Pinggiran KotaRata-rata pendapatan Millennial berdasarkan survei Jakarta Property Institute (JPI). (Dok. Grafis JPI)

Baca Juga: Virus Corona Ancam Sektor Bisnis Properti, Gawat! Harga Rumah Naik

Survei JPI mencatat bahwa pendapatan rata-rata millennial mencapai Rp5-10 juta per bulan. Bahkan 84 persen dari para millennial merupakan karyawan swasta, 4 persen PNS, 5,7 persen wiraswasta dan 6,3 persen lainnya.

Secara lebih rinci, hanya 43 persen yang penghasilan rata-rata setiap bulannya mencapai Rp5-10 juta. Sebanyak 12,3 persen berpenghasilan Rp10-20 juta, 3 persen di atas Rp20 juta, 27 persen berpenghasilan Rp3-5 juta dan 14 persen memiliki pendapatan mencapai Rp1-3 juta setiap bulannya.

2. Hanya 10 persen gaji yang dialokasikan untuk ongkos transportasi yang nilainya rata-rata Rp230 ribu-Rp575 ribu per bulan

Survei JPI: Millennial Ternyata Senang Pilih Rumah di Pinggiran KotaPenumpang di MRT Jakarta. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Berdasarkan survei JPI, sebesar 10 persen ongkos transportasi yang dialokasikan para millennial setiap bulannya mencapai Rp230 ribu - Rp575 ribu per bulan. Biaya itu termasuk komponen penggunaan transportasi online dan KRL/MRT.

Secara rinci, sebanyak 81 orang menggunakan transportasi online dan KRL/MRT dengan ongkos mencapai Rp10-25 ribu per harinya. Kemudian 56 orang lainnya menggunakan transportasi online disambung dan Transjakarta/bus/ angkutan umum dengan rata-rata pengeluaran per hari sebesar Rp25-50 ribu. Sementara 44 orang memilih KRL/MRT dan Transjakarta/bus/angkot.

3. Millennial sanggup mencicil sebesar Rp3 juta per bulan atau 27 persen dari pendapatan per bulan

Survei JPI: Millennial Ternyata Senang Pilih Rumah di Pinggiran KotaHarga sewa apartemen di sejumlah wilayah Jakarta berdasarkan survei Jakarta Property Institute. (Dok. Survei JPI)

Hasil survei juga menunjukkan bahwa millennial sanggup membayar cicilan rumah sebesar Rp3 juta per bulannya. Tentunya nilai cicilan tersebut banyak tersedia di pinggiran pusat kota. 

Adapun nilai cicilan itu juga setara dengan sewa apartemen terkini yang ada di Jakarta.

Bassura City di Cipinang, Jakarta Timur, misalnya, untuk tipe studio saja harga sewanya sudah mencapai Rp3 juta per bulan. Lalu Belmont Residence di Meruya Ilir, Jakarta Barat, untuk tipe studi harga sewanya mencapai Rp2,5 juta dan tipe 1 BR mencapai Rp3 juta. 

Baca Juga: 5 Aktivitas Serunya Bekerja ala Millenial, Sering Dikira Pengangguran!

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya