Tak Mau Ikut Tegang, Edhy Prabowo: Potensi Ikan di Natuna Paling Kecil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan, pemerintah tidak akan terpancing ketegangan yang terjadi di Perairan Natuna. Ia juga menegaskan, pemerintah, khususnya KKP dan lembaga terkait, akan fokus menjaga kekayaan laut Indonesia.
"Makanya saya lapor ke beliau, juga kami akan fokus di ZEE yang lain. Jangan terlalu terpancing di sini," ujar Edhy usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1).
1. Potensi ikan di Natuna masih kecil
Edhy menyebut bahwa saat ini potensi ikan lestari di Natuna yang termasuk dalam wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 711 masih sedikit dibanding 10 WPP lain di Indonesia. Diperkirakan potensi ikan lestari di Perairan Natuna sekitar 700 ribu ton.
"Natuna ini termasuk paling kecil potensi ikannya dibandingkan daerah lain," ungkapnya.
Baca Juga: Detik-Detik KRI TNI AL Usir Coast Guard Tiongkok di Perairan Natuna
2. Presiden Jokowi minta ZEE dipenuhi nelayan Indonesia
Editor’s picks
Dalam kesempatan itu juga, Edhy mengungkapkan, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada dirinya agar ZEE Natuna dipenuhi kapal-kapal Indonesia. Apalagi, Indonesia punya hak khusus untuk melakukan eksploitasi di wilayah ZEE.
"Kita harus penuhi, jadi arahan beliau (presiden), adalah penuhi ZEE dengan kapal nelayan kita sendiri. Kami sudah melakukan program ke sana," katanya.
3. Edhy melaporkan perkembangan sektor perikanan
Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Edhy melaporkan perkembangan sektor perikanan, mulai dari kegiatan budidaya hingga masalah pakan yang kerap terkendala.
"Kami laporkan, beliau minta terus dikembangkan. Kemudian juga dengan nelayan tangkap, penguatan nelayan tangkap yang kecil-kecil. terus bagaimana kapal-kapal yang besar, bagaimana transhipmentnya, saya laporkan semu," ujar Edhy.
Baca Juga: Nelayan Lokal Natuna Jadi Takut Melaut Sejak Ada Kapal Ikan Asing