Terdampak Virus Corona, Airbnb PHK 1.900 Karyawan

Perusahaan akan menawarkan pesangon untuk karyawannya

Jakarta, IDN Times - Airbnb pada Selasa (5/5), mengumumkan bahwa perusahaan melakukan pemangkasan 25 persen stafnya atau sebanyak 1.900 orang. Langkah tersebut dilakukan lantaran bisnis di sektor pariwisata terdampak signifikan. 

"Pemangkasan dimaksudkan untuk memfokuskan kembali bisnis inti perusahaan yaitu home sharing. Pihak perusahaan juga berencana menghentikan sementara atau mengurangi upaya lain seperti menawarkan akomodasi hotel maupun membuat iklan video perjalanan," kata CEO Brian Chesky seperti dikutip dari bussinesinsider, Rabu (6/5). 

Baca Juga: 5 Fakta Airbnb, Platform Unik untuk Kamu yang Doyan Traveling

1. Airbnb akan memberikan pesangon kepada karyawan yang terdampak

Terdampak Virus Corona, Airbnb PHK 1.900 KaryawanAirbnb (IDN Times/Hana Adi Perdana)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Brian mengatakan bahwa perusahaan akan menawarkan karyawan yang terkena dampak setidaknya 14 minggu uang pesangon dan nilai pertanggungan perawatan selama satu tahun. 

Brian juga mengungkapkan bahwa pendapatan perusahaan pada tahun ini bakal mengalami penurunan. 

"Meskipun Airbnb telah mengumpulkan US$2 miliar dalam beberapa minggu terakhir, pendapatan tahun ini diperkirakan akan kurang dari setengah pendapatan tahun 2019 yang sebesar US$4,8 miliar," tuturnya. 

2. Airbnb dilaporkan tunda debut melantai di bursa saham

Terdampak Virus Corona, Airbnb PHK 1.900 KaryawanPengunjungi berjalan di samping layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Airbnb juga dilaporkan menunda rencana debut melantai di bursa saham Wall Street tahun ini. Disisi lain, Airbnb akan menanggung asuransi kesehatan untuk karawyannya di luar AS sampai dengan akhir tahun ini. 

3. Virus corona buat pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia terpukul

Terdampak Virus Corona, Airbnb PHK 1.900 KaryawanIDN Times/Arief Rahmat

Ekonomi dunia tengah mengalami ketidakpastian akibat virus corona (COVID-19). Wabah tersebut bahkan membuat perekonomian di setiap negara mengalami pelemahan. 

Tiongkok misalnya, pada triwulan I 2020 pertumbuhannya -6,8 persen. Kontraksi pertumbuhan ekonomi itu juga diikuti oleh Singapura (-2,2 persen), Hongkong (-8,9 persen) hingga Uni Eropa (-2,7 persen).

Amerika Serikat (AS) masih beruntung, ekonominya masih tumbuh positif meski terjadi pelemahan yang cukup dalam. Pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 0,3 persen, jauh lebih rendah dibanding kuartal IV 2019 yang sebesar 2,3 persen.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 1,3 persen. Sedangkan Vietnam mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,8 persen. 

Baca Juga: 8 Cara Unik Menikmati Liburan di Bali ala AirBnB, Kamu Pernah Coba?

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya