Terlalu Lama Menunggu, Jokowi Minta Kilang TPPI 3 Tahun Selesai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kilang tersebut menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional.
"Ini adalah merupakan salah satu kilang yang terbesar di negara kita, yang dapat menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM, premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene, ini bisa untuk semuanya," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resminya, Sabtu (21/12).
1. Tak mau menunggu lama, Jokowi mau Kilang Petrokimia TPPI rampung dalam tiga tahun
Sebagai kilang terbesar, Jokowi meminta kepada Erick Thohir, Nicke hingga Ahok, agar kilang tersebut bisa rampung dalam tiga tahun.
"Mintanya tadi 4 tahun, 3 tahun harus rampung semuanya," tegasnya.
Mantan Wali Kota Solo ini meminta Pertamina dan Kementerian BUMN untuk cepat mengambil sikap. Dirinya mengaku sudah terlalu lama menunggu rampungnya kilang tersebut.
"Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri, saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera. Tapi saya minta nanti di bulan Januari sudah ada kejelasan mengenai ini karena ini saya tunggu sudah lima tahun," tambahnya.
2. Bila beroperasi penuh kilang TPPI bisa hemat devisa hingga Rp56 triliun
Editor’s picks
Jokowi menjelaskan, kilang tersebut sudah dibangun sejak dua dekade lalu. Sayangnya, pembangunannya sempat berhenti lantaran terkendala beberapa masalah. Ia optimistis apabila kilang TPPI beroperasi penuh, maka bisa menghemat devisa hingga US$4,9 miliar atau setara Rp56 triliun. Ketergantungan akan impor minyak juga bisa ditekan.
"Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor, impor, impor. Padahal kita bisa buat sendiri. Tapi tidak kita lakukan. Ini yang sering saya sampaikan bolak balik di dalam rapat-rapat terbatas, rapat paripurna, rapat dengan kepala daerah ya ini. Substitusi produk-produk impor. Salah satunya petrokimia," imbuh Jokowi.
3. Bisnis Petrokimia sangat menjanjikan
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahwa bisnis petrokimia sangat menjanjikan. Bahkan, peluang pasar di Indonesia sekitar Rp 40 - 50 triliun per tahun. Selain itu, bisnis petrokimia mempunyai margin lebih tinggi dibanding BBM.
"Pembangunan komplek industri Petrokimia akan lebih menjamin keberlanjutan bisnis perseroan, karena sesuai dengan tren bisnis masa depan," ujar Nicke.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Jokowi Kunjungi Megaproyek Kilang Petrokimia di Tuban Hari Ini