Uji Coba Sinyal LRT Jabodebek, Menhub Ingin Pastikan Beroperasi 2022

Menhub mengaku bangga dengan buatan anak bangsa

Jakarta, IDN Times – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan uji coba sistem persinyalan Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) LRT Jabodebek dari Stasiun TMII-Stasiun Harjamukti, Cibubur pergi pulang (PP) pada Minggu (15/11). Dia ingin memastikan proyek pembangunan LRT Jabodebek berjalan tepat waktu dan dapat beroperasi pada pertengahan 2022.

"Hari ini saya bangga bahwa anak bangsa membangun LRT dengan kemampuannya sendiri. Seperti, PT Adhi Karya yang telah berhasil membangun konstruksi jalur yang telah mendapatkan MURI, PT LEN yang telah memberikan dukungan sistem dengan teknologi canggih, dan PT INKA yang membangun keretanya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/11/2020).

1. Menhub tekankan pentingnya sinergi dalam pembangunan LRT Jabodebek

Uji Coba Sinyal LRT Jabodebek, Menhub Ingin Pastikan Beroperasi 2022IDN Times/Helmi Shemi

Budi menjelaskan, Presiden Joko Widodo menginginkan di kota-kota besar harus ada angkutan massal, untuk itu pembangunan transportasi massal seperti LRT memerlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak terkait. Selain itu, di masa pandemik saat ini dia ingin memastikan pembangunannya tetap berjalan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Dengan kerja sama yang luar biasa, kita bisa membangun transportasi perkotaan yang bermutu tinggi. Kenapa Presiden Jokowi ingin di kota besar harus ada angkutan massa, yakni agar ada satu standar tertentu di mana banyak masyarakat dapat menggunakan angkutan massal dengan layanan yang baik. Pembangunan ini juga harus selesai tepat waktu dan dilaksanakan dengan patuhi protokol kesehatan," jelas dia.

Dalam tinjauannya menhub mengecek  ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau  BOCC (Backup Operating Control Center) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, serta membagikan masker ke pekerja yang menangani proyek LRT Jabodebek, agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Tarif LRT Jabodebek Bisa Kurang dari Rp12 Ribu

2. Pembangunan LRT Jabodebek tahap I terdiri dari 3 layanan

Uji Coba Sinyal LRT Jabodebek, Menhub Ingin Pastikan Beroperasi 2022IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Pembangunan LRT Jabodebek Tahap 1 terdiri dari 3 (tiga) lintas pelayanan yaitu, lintas Cawang – Cibubur, Cawang – Dukuh Atas, dan Cawang – Bekasi Timur, dengan total panjang jalur sepanjang 44,43 Km yang melintasi 17 stasiun.

Hingga 6 November 2020, progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I sudah mencapai 79,055 persen dengan rincian untuk Lintas Cawang-Cibubur 91,779 persen, Lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 75,162 persen, dan Lintas Cawang-Bekasi Timur 72,983 persen.

Kehadiran  LRT Jabodebek, diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Dengan headway atau waktu tunggu antar kereta 3-6 menit, waktu tempuh dari Cibubur sampai ke Dukuh Atas sepanjang 26 km dapat ditempuh selama 39 menit dengan kecepatan rata-rata 40 Km/Jam. Sementara, waktu tempuh dari Bekasi Timur sampai ke Dukuh Atas sepanjang 30 Km dapat ditempuh selama 45 menit dengan kecepatan rata-rata 40 Km/Jam.

Sementara jika menggunakan kendaraan pribadi waktu tempuhnya bisa 2 sampai 3 jam. Dengan adanya LRT Jabodebek diharapkan masyarakat beralih ke LRT sehingga dapat mengurangi kemacetan dan lebih ramah lingkungan.

3. Pembangunan LRT Jabodebek dilengkapi teknologi modern

Uji Coba Sinyal LRT Jabodebek, Menhub Ingin Pastikan Beroperasi 2022IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Proyek pembangunan LRT Jabodebek dilengkapi dengan  teknologi yang modern seperti : U-SHAPED GIRDER yaitu Teknologi girder berbentuk U yang diadaptasi dari Systra Prancis karena desainnya yang ramping, menyesuaikan dengan ketersediaan ruang di Jakarta. Kemudian, LRB (LEAD CORE RUBBER BEARING) yang merupakan pengembangan dari Elastomeric Bearing (EB) yang berfungsi untuk mengisolasi struktur jembatan dari pergerakan tanah akibat gempa.

Lalu selanjutnya, teknologi CLAMPING DEVICE yaitu perangkat yang digunakan untuk menjaga posisi lateral rel namun tetap membebaskan gerakan longitudinal yang terjadi. Lalu, MOVING BLOCK yaitu Sistem persinyalan kereta terbaru dan pertama diterapkan pada LRT di Indonesia.

Kemudian, GOA 3 DRIVERLESS Grade of automation (GOA) yang diterapkan pada LRT Jabodebek merupakan kereta yang tidak menggunakan masinis (driverless) serta untuk menggerakan dan stop kereta dapat dilakukan secara otomatis. Serta, SANDWICH PANEL yaitu Desain stasiun yang futuristik dengan inovasi bahan baku berkonsep ramah lingkungan yang dapat memberi keamanan ekologis, serta higienis bagi manusia.

Saat ini sebanyak 11 rangkaian dari total 31 rangkaian LRT telah dikirim oleh PT INKA (Persero) untuk dilakukan pengujian.

Proyek pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional, yang mulai dikerjakan oleh PT Adhi Karya sejak September 2015 dengan nilai proyek sebesar 22,8 Triliun Rupiah yang terdiri dari dua tahap pengerjaan. Untuk pembangunan tahap kedua terdiri dari 3 (tiga) lintas pelayanan yaitu : lintas Dukuh Atas – Senayan, Cibubur – Bogor, dan Palmerah – Grogol, dengan total panjang jalur sepanjang 39 Km yang melintasi 8 (delapan) stasiun.

Baca Juga: Pemerintah Pusat Batalkan LRT Jakarta Fase 2 Pulogadung-Kebayoran

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya