150 Karyawan Travel Agent di Bintan di PHK karena Dampak Virus Corona

Perusahaan bernama Star Jet itu sudah merumahkan 283 pegawai

Jakarta, IDN Times - Perusahaan travel agent bernama Star Jet yang berlokasi di Bintan, Kepulauan Riau, mengajukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 karyawannya karena terdampak virus corona (COVID-19). Pengajuan PHK ini sudah dilakukan sejak akhir Februari 2020.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat di Bintan Senin menyebutkan rencananya PHK mulai diberlakukan per 1 Maret 2020, tapi secara prosedural pihaknya masih menunggu surat izin dari Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

"Sesuai prosedur, perusahaan yang melakukan PHK karyawannya, mengajukan izin ke PHI. Kami dalam posisi, tinggal menunggu putusan tersebut," kata Indra seperti dilansir dari ANTARA, Senin (9/3).

1. Sebanyak 283 karyawan telah dirumahkan sejak pertengahan Februari

150 Karyawan Travel Agent di Bintan di PHK karena Dampak Virus CoronaIDN Times

Sebelum mem-PHK, Star Jet terlebih dulu sudah merumahkan sekitar 283 karyawannya pada pertengahan Februari 2020. Kebijakan merumahkan karyawan juga dilakukan oleh perusahaan On Base selaku pengelola travel agent turis China di kawasan Agro Resort, Bintan.

"Kalau On Base ada sekitar 240 karyawan yang dirumahkan," ungkap Indra lagi.

Karyawan dirumahkan dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan. Hal itu, menyesuaikan dengan kondisi perusahaan yang tengah terdampak wabah COVID-19.

2. Disnaker sempat minta perusahaan tidak mem-PHK karyawan

150 Karyawan Travel Agent di Bintan di PHK karena Dampak Virus CoronaIDN Times/Lia Hutasoit

Baca Juga: Bali Siap Genjot Pariwisata di Tengah Serangan Virus Corona

Disnaker sebenarnya sudah melakukan upaya pendekatan ke perusahaan Star Jet, dengan harapan manajemen tidak mengambil kebijakan PHK, melainkan merumahkan karyawan. Kendati demikian, kata dia, di tengah kondisi terdampak virus corona, pihaknya juga tidak bisa memaksa perusahaan untuk bertahan.

"Perusahaan tidak memiliki pemasukan buat menutupi operasional per bulan," ujarnya.

Menurutnya, imbas dari larangan wisman China ke Indonesia, khususnya ke Bintan karena pengaruh COVID-19, membuat manajemen Star Jet sangat terpukul. "Perusahaan itu segmennya memang wisman China, sehingga mereka yang paling terdampak," sebut Indra.

3. PHK dikawal Disnaker agar hak pekerja terpenuhi

150 Karyawan Travel Agent di Bintan di PHK karena Dampak Virus CoronaIDN Times/Lia Hutasoit

Indra mengatakan, Disnaker akan mengawal proses PHK tersebut sampai selesai agar tidak menyalahi aturan. Salah satunya menyangkut kewajiban perusahaan terhadap hak-hak karyawan yang terkena PHK.

"Misalnya bayar pesangon, perusahaan harus betul-betul memperhatikan masa kerja si karyawan," sebut Indra.

Star Jet juga harus membayar gaji dan tunjangan pokok selama karyawan dirumahkan. Tapi jika perusahaan tidak menyanggupi maka dibutuhkan kesepakatan kedua belah, hal itu pun diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja nomor 5 tahun 1998.

"Dalam surat edaran tersebut, perusahaan memperbolehkan karyawan mencari pekerjaan lain selama dirumahkan, atau karyawan menerima upah yang telah disepakati di tengah kondisi seperti ini," ujarnya.

4. Pelatihan bagi karyawan yang di PHK

150 Karyawan Travel Agent di Bintan di PHK karena Dampak Virus CoronaIDN Times/Reja Gussafyn

Disnaker menggandeng BPJS Ketenagakerjaan akan membuat pelatihan vokasi kepada karyawan terdampak PHK, dengan satu syarat yaitu pernah terdaftar keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan. "Saat ini sudah dimulai pendaftarannya," ujarnya.

Melalui vokasi ini, para karyawan terdampak PHK dapat meningkatkan kualitas kompetensi pekerja khususnya di sektor pariwisata.

Nantinya, mereka akan mendapatkan sertifikat kompetensi keahlian yang kemudian dapat digunakan untuk melamar kerja di tempat lain.

"Untuk tahap awal, baru langkah ini yang bisa kami ambil buat mengantisipasi dampak PHK," tutur Indra

Baca Juga: Dua Pulau di Maldives Diisolasi karena Virus Corona

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya