3 BUMN Segera Bentuk Holding Indonesia Battery, Begini Konsepnya

Memanfaatkan potensi besar nikel untuk produksi baterai EV

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN akan membentuk Holding Indonesia Battery yang terdiri dari Mining Industri Indonesia (MIND ID) termasuk PT Antam, Pertamina, dan PLN. Holding ini akan mengelola industri baterai electronic vehicle (EV) di Indonesia secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, memastikan holding tersebut akan siap dalam waktu dua bulan ke depan.

"Harusnya dalam dua bulan ini sudah jadi itu PT (Indonesia Batetry). Sedang dikerjakan dan saya cuma dengar dari bagian legal karena diminta pendapat pendiriannya, aktenya, siapa menjabat apa," kata Orias dalam konferensi virtual, Kamis (15/10/2020).

1. Pembagian job desk dan saham Antam, Pertamina, dan PLN

3 BUMN Segera Bentuk Holding Indonesia Battery, Begini KonsepnyaDirut MIND ID Orias Petrus Moedak menyampaikan paparan terkait penerbitan global bond (Tangkap layar MIND ID)

Orias menyebut pembentukan PT Indonesia Battery akan dipimpin oleh Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahjana Wirakusuma. PT Aneka Tambang atau Antam akan mengerjakan pasokan baterai bagian hulu atau pertambangan nikel. Sedangkan PT PLN dan PT Pertamina akan menggarap di sektor hilir.

"Saya sempat singgung kerja sama PLN dan Pertamina, kita akan ikut di dalam holding itu sama rata. Di hulu ada Antam dan mitra dari luar negeri. Lalu di hilir jatahnya Pertamina untuk lakukan investasi dengan holding atau mitra luar. Begitu juga PLN.

Mengenai pembagian saham, Orias mengatakan itu akan diputuskan sepekan ke depan. "Idealnya sahamnya sepertiga di holding. Lalu di hilir kombinasi masing-masing, jadi Antam saya minta ikut," kata Orias.

Baca Juga: Nomor 1 di Dunia, RI Bisa Raup Rp59 T dari Nikel jika Bikin Baterai EV

2. Investor dari Tiongkok dan Korea danai senilai US$12 miliar

3 BUMN Segera Bentuk Holding Indonesia Battery, Begini KonsepnyaGedung Pertamina. Dok.Pertamina

Orias mengatakan nilai proyek keseluruhan bisa mencapai 20 miliar dolar AS. Saat ini, sudah ada dua investor produsen electric vehicle (EV) battery atau baterai untuk kendaraan listrik terbesar dunia yakni Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari Tiongkok dan LG Chem Ltd asal Korea.

"Kalau ada mitra ketiga masuk, investasinya bisa sampai 20 miliar dolar AS. Yang sudah ada sekarang perhitungannya 12 miliar dolar AS dari hulu ke hilir," ujar Orias.

3. Menteri BUMN perintahkan hilirisasi industri pertambangan minerba mengingat besarnya potensi nikel

3 BUMN Segera Bentuk Holding Indonesia Battery, Begini KonsepnyaPeleburan biji nikel di PT Vale. vale.com

MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Minerba telah menuntaskan transaksi pembelian 20 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk atau PT VI. Pembelian saham PT VI oleh MIND ID sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia.

Pembelian itu juga sebagai upaya hilirisasi industri pertambangan nasional terutama nikel sehingga akan menghasilkan produk domestik nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu. Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan fokus pemerintah Indonesia melakukan hilirisasi industri minerba, terutama nikel langsung mendapat respons positif dari investasi luar negeri.

"Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel, bahan baku utama EV Battery, terbesar dunia yang menguasai 27 persen kebutuhan pasar global," katanya melalui keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (14/10/2020).

Dia mengatakan kebijakan Kementerian BUMN melakukan inovasi model bisnis dalam industri minerba, sekaligus meningkatkan value chain nikel Nusantara yang berlimpah bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan sekaligus membangun industri baterai lithium di dalam negeri.

Baca Juga: BUMN Nuklir Bakal Bergabung ke Holding Farmasi 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya