3 Faktor Penyebab Telkom Cetak Laba Rp12,5 Triliun di Juni 2021

Meningkat 13,3 persen dibanding tahun lalu

Jakarta, IDN Times – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih yang tumbuh double digit pada kinerja sepanjang paruh pertama 2021. Hingga Juni 2021, laba bersih Telkom mencapai Rp12,5 triliun atau tumbuh 13,3 persen year on year (YoY).

"Pertumbuhan laba hingga dua digit diperoleh karena Telkom berhasil mengoptimalkan kinerja produk dan layanan digital perusahaan yang beragam," kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).

Telkom mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp69,5 triliun atau tumbuh 3,9 persen YoY. Pada periode yang sama, laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) mencapai Rp37,8 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Marjin EBITDA perseroan naik dari 54 persen pada kuartal II/2020 menjadi 54,4 persen per kuartal II/2021.

Ada 3 faktor kenapa Telkom berhasil mencatatkan laba Rp12,5 triliun. Apa saja?

Baca Juga: Catat Kinerja Positif, Transformasi Digital Telkom Mulai Buahkan Hasil

1. Sumbangan terbesar pendapatan Telkom berasal dari Telkomsel

3 Faktor Penyebab Telkom Cetak Laba Rp12,5 Triliun di Juni 2021Logo Telkomsel (Website/telkomsel.com)

Pada segmen Mobile, pendapatan digital business Telkomsel mencapai Rp33,36 triliun atau tumbuh 4,7 persen YoY. Kontribusi pendapatan layanan digital terhadap total revenue Telkomsel naik dari 72,4 persen per kuartal II/2020 menjadi 77,3 persen per kuartal II/2021.

"Pertumbuhan ini tak lepas dari besarnya basis pelanggan Telkomsel sebesar 169,2 juta orang, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 117,7 juta pelanggan atau tumbuh 12 persen YoY," kata Ririek.

Selain itu lalu lintas data segmen Mobile juga tumbuh 54,5 persen YoY menjadi 6.573.499 Terabyte. Layanan Telkom dapat berjalan optimal berkat operasional 237.300 Base Transceiver Station (BTS) yang 187.048 di antaranya berbasis 3G/4G. Total, jumlah BTS yang dimiliki Telkomsel tumbuh 4 persen YoY per Juni 2021.

2. IndiHome catat pertumbuhan pendapatan 3 persen dibanding tahun lalu

3 Faktor Penyebab Telkom Cetak Laba Rp12,5 Triliun di Juni 2021Dok. IndiHome

Ririek mengatakan, salah satu produk digital Telkom yang mencatat pertumbuhan positif adalah IndiHome. Kontribusi pendapatan IndiHome terhadap revenue TelkomGroup naik menjadi 18,5 persen per Juni 2021, naik dari sebelumnya 15,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang paruh pertama 2021, pendapatan IndiHome tumbuh 24,2 persen YoY menjadi Rp12,9 triliun, dengan marjin EBITDA yang juga tumbuh dengan mengesankan, dari 38,6 persen per Juni 2020 menjadi 47,6 persen per Juni 2021.

"Hal ini tidak lepas dari penambahan pelanggan dan ARPU yang kian membaik, sebagai dampak dari ragam layanan add-ons yang semakin diminati dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Kemitraan dengan konten provider global terbukti sebagai strategi bertumbuh yang tepat dan berbuah manis bagi layanan IndiHome," papar Ririek.

Kinerja positif IndiHome dicapai berkat berbagai upaya pemasaran yang telah dilakukan seperti mendorong pelanggan untuk upgrade layanan dan kecepatan, serta paket add-ons yang bervariasi. Upaya ini berdampak pada peningkatan ARPU menjadi Rp270 ribu dibanding kuartal pertama 2021 sebesar Rp266 ribu.

Pelanggan IndiHome tercatat bertambah 285 ribu pelanggan sejak awal tahun, sehingga total jumlah pelanggan IndiHome hingga kuartal II/2021 mencapai 8,3 juta orang, naik 11,4 persen YoY.

Baca Juga: Pandemik COVID-19, Tranformasi Digital PT Telkom Berkembang di Desa

3. Pertumbuhan layanan IT dan Wholesale & International Business

3 Faktor Penyebab Telkom Cetak Laba Rp12,5 Triliun di Juni 2021Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kedua dari kiri) didampingi Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi (kedua dari kanan) dan Executive Vice President Telkom Regional III Area Jawa Barat Sujito (paling kanan) menyerahkan bingkisan kepada pelanggan di GraPARI TelkomGroup Lembong saat acara Kunjungan Kerja Direksi TelkomGroup Siaga RAFI 2021 di wilayah Telkom Regional III, Bandung (21/4/2021). (Dok. Telkom)

Peningkatan kinerja Telkom juga terjadi pada segmen Enterprise, dengan pendapatan mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 12,2 persen YoY. Pertumbuhan segmen ini berasal dari layanan IT dan solusi konektivitas.

"Ini merupakan bukti dari strategi bertumbuh yang dijalankan Telkom dengan mendorong digitalisasi pelanggan korporasi melalui konektivitas yang andal sebagai core competencies perusahaan dan layanan yang beragam," kata Ririek.

Selain itu, pendapatan perseroan dari segmen Wholesale & International Business juga naik 1,2 persen YoY menjadi Rp6,9 triliun. Peningkatan ini disebabkan adanya pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi, data center, dan A2P service. Data center menjadi platform digital yang permintaannya tumbuh signifikan seiring dengan peningkatan aktivitas pemain di bisnis digital.

Selain itu, dari bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom yang saat ini memiliki lebih dari 23 ribu menara atau tumbuh 45 persen YoY, memiliki tenancy ratio 1,57 kali dari yang sebelumnya 1,54 kali pada Juni 2020.

Baca Juga: Profitabilitas Telkom Meningkat, Kinerja IndiHome Kian Menguat   

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya