5 Biang Kerok Harga Emas Turun hingga di Bawah Rp1 Juta
Perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Aceh (IDN Times/Saifullah)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas kini berada pada level di bawah Rp1 juta per gram. Bahkan pada Jumat, 30 Oktober 2020, harga emas di level Rp992 ribu per gram yang merupakan harga terendahnya sejak 27 Juli 2020 di mana harga emas saat itu pada level Rp997 ribu pr gram.
Ternyata turunnya harga emas ini disebabkan oleh faktor eksternal dan internal lho. Apa saja itu?
1. Kasus COVID-19 di Eropa yang makin tinggi
Lockdown yang diterapkan Israel untuk menekan penyebaran COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan faktor yang membuat harga emas turun adalah karena pandemik COVID-19 di Eropa.
"Orang berbondong investasi di dolar sehingg emas ditinggalkan. Bank sentral Eropa masih akan gelontarkan stimulus seperti biasa sehingga emas ditinggalkan pasar," kata Ibrahim kepada IDN Times, Sabtu (31/10/2020).
Menurut data World O Meter, sembilan negara tercatat mengalami penambahan kasus harian lebih dari 20 ribu per Sabtu ini waktu Indonesia hingga pukul 7 pagi. Sembilan negara itu adalah Polandia 21,6 ribu kasus, Brasil 23,1 ribu kasus, Belgia 23,9 ribu kasus, dan Inggris 24,4 ribu kasus. Lalu ada Spanyol 25,5 ribu kasus, Italia 31 ribu kasus, India 48,1 ribu kasus, Prancis 49 ribu kasus, dan Amerika Serikat 98 ribu kasus.
Baca Juga: Gara-gara Paket Stimulus AS Belum Disepakati, Rupiah Ditutup Anjlok
2. Stimulus AS yang baru akan ketahuan setelah Pilpres
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara untuk mendebat moderator Kristen Welker dari NBC bersama dengan Ibu Negara Melania Trump setelah debat kampanye kepresidenan 2020 kedua dengan calon presiden dari Demokrat Joe Biden di Belmont University di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Kamis (22/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)Faktor kedua, kata Ibrahim adalah masalah stimulus di Amerika Serikat (AS) yang gagal menemui kesepakatan sehingga kemungkinan baru akan dilakukan setelah Pilpres 3 November.
"Siapapun yang jadi presiden kemungkinan akan gelontorkan stimulus yang akan terjadi setelah tanggal 8 Nov," ujarnya.
3. Brexit Inggris
Editor’s picks
Seorang pria membawa karangan bunga mirip lambang Uni Eropa di Parliament Square, pada hari Brexit, di London, Inggris, pada 31 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Simon DawsonKetiga adalah belum adanya keputusan Brexit Inggris dengan Uni Eropa. Ibrahim menilai akan terjadi negosiasi hingga 30 Desember yang akan berdampak pada harga emas. "Karena 1 Januari Inggris akan keluar dari Uni Eropa," ucapnya.
4. Vaksin yang mulai didistribusikan
Ilustrasi pemberian vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)Vaksin COVID-19 yang akan mulai didistribusikan di Asia, Eropa dan Amerika juga turut memengaruhi harga emas. Dengan adanya vaksin, Ibrahim menilai akan membuat masyarakat kembali beraktivitas normal.
"Informasi ini yang mengakibatkan harga emas jatuh," katanya.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menambahkan penemuan vaksin ini juga membuat investor global bukan hanya di Indonesia mulai berani masuk ke aset yang lebih beresiko seperti saham dan surat utang.
5. Mulai pulihanya perekonomian Indonesia
Ilustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)Sementara untuk faktor internal, Bhima menilai pelemahan harga emas disebabkan mulai pulihnya perekonomian Indonesia.
"Misalnya PMI manufaktur bergerak di 44,9 persen pada kuartal III lebih baik dari kuartal II yakni 28,5 persen," kata Bhima kepada IDN Times. PMI menjadi indikasi sektor industri mulai meningkatkan kapasitas produksinya merespons kenaikan permintaan.
"Faktor lain, harga emas dipersepsikan mengalami kenaikan yang sangat tinggi sejak awal pandemi sehingga rawan terjadinya koreksi," tambahnya.
Baca Juga: Mau Investasi Safe Haven? Begini Cara Buka Rekening Emas di Pegadaian
Berita Terkini Lainnya
