5 Fakta Belanja Online Masyarakat Indonesia

Apakah kamu juga termasuk yang seperti ini?

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) belum lama ini merilis survei terbaru untuk mengetahui perilaku pengguna internet Indonesia 2018. Terdapat 5.900 sampel, wawancara dengan bantuan kuesioner. Data lapangan dilakukan pada 9 Maret - 14 April.

Salah satunya yang disurvei adalah perilaku belanja online masyarakat Indonesia. Seperti apa ya? Berikut ini adalah 5 fakta belanja online masyarakat Indonesia.

Baca Juga: 5 Hambatan Bagi Para Penggemar Belanja Online

1. Masyarakat Indonesia sudah banyak yang percaya belanja online

5 Fakta Belanja Online Masyarakat Indonesiawww.pexels.com/PhotoMIX Ltd

Kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi menggunakan internet dinilai baik. Ditunjukkan dengan hasil survei di mana 62,8 persen menyatakan aman bertransaksi menggunakan internet.

2. Marketplace yang jadi kesukaan untuk berbelanja

5 Fakta Belanja Online Masyarakat Indonesiashopee.co.id

Saat berbelanja online, mayoritas memilih Shopee (11,2 persen) sebagai tempat yang paling diminati. Diikuti oleh Bukalapak (8,4 persen), Lazada (6,7 persen) dan Tokopedia (4,3 persen).

3. Barang-barang yang dibeli online

5 Fakta Belanja Online Masyarakat Indonesiaunsplash.com/freestocks

Terkait barang yang dibeli secara online, 14,6 persen menjawab membeli barang berupa sandang atau pakaian. Lainnya membeli buku (4 persen), aksesoris (3 persen), tas (2,9 persen), barang elektronik (2,2 persen), make up dan makanan (masing-masing 1,5 persen) dan sandal (1 persen).

4. Frekuensi belanja online

5 Fakta Belanja Online Masyarakat Indonesiapixabay.com/Hutchrock

Masyarakat Indonesia kebanyakan memang tidak pernah bertransaksi secara online (56 persen), tetapi 24 persen menyatakan belum tentu sebulan sekali, dan 7,6 persen sebulan sekali berbelanja secara online.

5. Alasan tidak mau belanja online

5 Fakta Belanja Online Masyarakat IndonesiaUnsplash.com/Nick Pampoukidis

Kenapa tidak pernah belanja online, karena masyarakat Indonesia lebih suka berbelanja dan mendapatkan barang langsung (18,8 persen), belum bisa menggunakan aplikasi (12,2 persen), khawatir barang tidak sampai (9,5 persen), khawatir barang tidak sesuai (9 persen), rumit karena harus transfer (4,5 persen), takut barang tidak bisa dikembalikan (3,4 persen) dan waktu pengiriman yang lama (0,7 persen).

 

Baca Juga: Begini Perilaku Belanja Online Masyarakat Indonesia 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya