81 Persen Keuntungan Didapat Freeport McMoran, Apa Jawaban CEO Inalum?

Jadi Indonesia untung atau buntung di Freeport ini?

Jakarta, IDN Times – Pada debat keempat Pilpres 2019 minggu lalu, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Freeport McMoran (FCX) memiliki keuntungan 81 persen dari Freeport di Papua.

“Ya memang sudah sesuai kontrak itu harus jatuh ke kita tapi Bapak sadar enggak bahwa Freeport sendiri, perusahaan itu melaporkan di New York Stock Exchange bahwa benefitnya adalah 81 persen ke mereka. Jadi 51 persen saham itu mungkin ya agak eto eto Pak. Itu laporan mereka sendiri di New York Securities Exchange Commision,” kata Prabowo saat debat, Sabtu (30/3).

Benarkah FCX mendapatkan keuntungan hingga 81 persen sampai 2022? Indonesia rugi atau malah untung ya dengan Freeport ini?

Simak penjelasan CEO Inalum Budi G Sadikin kepada IDN Times berikut ini.

1. Ada hubungan hak partisipasi Rio Tinto dengan FCX

81 Persen Keuntungan Didapat Freeport McMoran, Apa Jawaban CEO Inalum?IDN Times/Sukma Shakti

Pertama, kamu perlu tahu bahwa Rio Tinto sudah lama di Freeport. Pada 1995 Rio Tinto dengan FCX menandatangani untuk pembiayaan investasi di Grasberg yang pada 1996 diubah menjadi perjanjian lokal oleh pemerintah Indonesia. Kita sebut ini sebagai Participation Interest (PI), hak partisipasi atau ijon.

“Mereka masih mendapatkan porsi kepentingan hingga 81 persen sampai 2022, itu ada hubungannya dengan PI Rio Tinto. PI ini gampangnya adalah skema ijon yang dilakukan FCX pada tahun 1998 dan sudah disetujui oleh Menteri ESDM dan Menteri Keuangan saat itu,” jelas Budi.

Baca Juga: Respons Jokowi Disebut Lakukan Pertemuan Rahasia dengan Bos Freeport

2. Indonesia punya kewajiban menjadikan hak partisipasi Rio Tinto sebagai saham pada 2022

81 Persen Keuntungan Didapat Freeport McMoran, Apa Jawaban CEO Inalum?Kementerian ESDM

Nah, PT Freeport Indonesia  (PTFI) membuat perjanjian di mana hak partisipasi Rio Tinto 40 persen ini setelah 2022 akan dikonversi menjadi saham. “Karena itu, hak dan kewajiban PI Rio Tinto, yang sudah dibeli Inalum,  tetap melekat hingga kontrak mereka dengan Freeport berakhir di 2022,” papar Budi.

Sebagai catatan, hak dan kewajiban tersebut meliputi pendapatan 40 persen jika produksi PTFI melampaui batasan tertentu.

“Jika PI tsb tidak diserap dan dikonversi menjadi saham, maka setelah 2022 Rio Tinto akan langsung mendapatkan 40 persen dari produksi PTFI tanpa batas,” kata Budi.

3. Kalau begitu Indonesia untung atau rugi?

81 Persen Keuntungan Didapat Freeport McMoran, Apa Jawaban CEO Inalum?ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Proyeksinya, dari hak partisipasi Rio Tinto itu, Inalum akan mendapatkan keuntungan karena ada produksi yang melampau batas antara 2019 dan 2022.

“Secara dividen memang akan kecil karena dividen PTFI akan turun drastis antara 2019 hingga 2021 akibat dari peralihan tambang terbuka ke tambang bawah tanah,” ujar Budi.

 “Namun penghasilan dari PI, langsung mendapatkan 40 persen dari produksi, akan mengompensasi kecilnya pendapatan dari dividen antara 2019-2022,” imbuhnya.

4. Detail keuntungan bagi Inalum dan Indonesia

81 Persen Keuntungan Didapat Freeport McMoran, Apa Jawaban CEO Inalum?pixabay

Sampai 2022 nanti, Inalum akan memperoleh 40 persen dari 'produksi setelah metal strip' yang merupakan eks-porsi Rio dan tambahan 18,72 persen 'dividen' eks-porsi pemerintah dan Indocopper Investama. Nantinya, mulai 2021 dividen secara bertahap akan dibagi dan mencapai puncaknya dan stabil mulai 2023.

“Mulai 2023 Inalum akan memperoleh 51 persen atas ‘dividen’ eks-porsi pemerintah,  Indocopper Investama dan Rio. Sesuai Long Term Development Plan PTFI, tahun 2019 dan 2020 tidak ada pembagian dividen,” ucap Budi.

Baca Juga: Lika Liku Akuisisi Freeport, Akhirnya Tunduk di Bawah Jokowi 

5. Jokowi vs Prabowo soal Freeport

81 Persen Keuntungan Didapat Freeport McMoran, Apa Jawaban CEO Inalum?ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Pada debat kelima itu awalnya Prabowo mengatakan dirinya tidak antiasing. Ia menuding pemerintahan Jokowi terlalu banyak mengizinkan perusahaan asing untuk mengoperasikan objek vital dan strategis di Indonesia.

Jokowi menjawab dengan alasan anggaran yang terbatas sehingga perlu dilakukan investasi di Indonesia. Ia menggarisbawahi pengelolaan dan manajemen tetap dilakukan oleh Indonesia. Salah satu contohnya adalah Freeport.

“Paling penting menurut saya pengelolaan itu ada di dalam manajemen kita. Ada di dalam manajemen kita mengendalikan bahwa itu berpartner, saya kira itu. Buat kami tidak ada masalah. Nyatanya saya berikan contoh, Freeport bertahun-tahun kita hanya dapat 9 persen kita enggak ada masalah. Setelah kita ambil menjadi 51 persen ya kita bisa ikut dalam mengelola tambang yang ada di Freeport itu,” papar Jokowi.

Menjawab Jokowi, Prabowo mengatakan sesuai kontrak yang ada Freeport akan jatuh ke tangan Indonesia.

“Tapi Bapak sadar enggak bahwa Freeport sendiri, perusahaan itu melaporkan di New York Stock Exchange bahwa benefitnya adalah 81 persen ke mereka. Jadi 51 persen saham itu mungkin ya agak eto'k eto'k Pak. Itu laporan mereka sendiri di New York Securities Exchange Commision,” balas Prabowo menanggapi Jokowi.

Baca Juga: Kritisi Jokowi soal Penguasaan Freeport, Prabowo: Sudah Sesuai Kontrak

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya