Ada Larangan Mudik, Ekonomi Jabodetabek Diyakini Bakal Bergairah

Bakal ada perputaran uang Rp1,25 triliun saat Idul Fitri

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menilai pengetatan larangan mudik tahun ini berpotensi menggairahkan perekenomian di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh membaiknya perekonomian Indonesia di kuartal I-2021.

"Walaupun masih terkontraksi minus 0,74 persen, namun sudah mengalami peningkatan dibanding dengan kuartal IV-2020 sebesar minus 2,19 persen," kata Sarman melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terkontraksi, Indonesia Masih Resesi!

1. Banyak perusahaan yang sudah sanggup bayar THR pekerja

Ada Larangan Mudik, Ekonomi Jabodetabek Diyakini Bakal BergairahIDN Times/Ita Malau

Faktor kedua, lanjut Sarman adalah peningkatan jumlah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk membayar tunjangan hari raya (THR) telah meningkat. Ditambah lagi, THR untuk ASN, TNI, Polri dan pensiunan juga telah cair.

"Biasanya uang ini akan mengalir ke daerah tujuan mudik, namun karena larangan mudik yang sangat ketat maka uang tersebut berpotensi akan beredar di Jakarta dan sekitarnya," ujar Sarman.

Baca Juga: Posko THR Kemnaker Terima 776 Laporan terkait THR 2021

2. Wisata di Jakarta diprediksi ramai pengunjung

Ada Larangan Mudik, Ekonomi Jabodetabek Diyakini Bakal BergairahPengunjung mencoba wahana permainan saat berwisata di Dufan, Ancol, Jakarta, Sabtu (20/6/2020) (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta ini juga memprediksi warga Jakarta yang tidak pulang kampung akan ramai mengunjungi mal, hotel, restoran, kafe, pusat hiburan atau wisata seperti Ancol, TMII, Kebun Binatang Ragunan, Monas, Kota Tua, Kepulauan Seribu dan lainnya di kawasan Bodetabek.

"Di sana akan terjadi transaksi ekonomi yang signifikan yang akan mengairahkan perekonomian Jakarta dan sekitarnya," katanya.

3. Potensi perputaran uang di Jakarta mencapai Rp1,25 triliun

Ada Larangan Mudik, Ekonomi Jabodetabek Diyakini Bakal BergairahIlustrasi uang. IDN Times/Ita Malau

Sarman menyebut setiap tahun biasanya sekitar 7 jutaan atau setara 2,5 juta keluarga warga Jabodetabek mudik ke kampung halaman dan mengalirkan uang ke daerah mencapi 10 triliun. Namun tahun ini keluarga di kampung hannya menerima kiriman uang lebaran karena larangan mudik.

Dengan banyak masyarakat yang diprediksi mengunjungi tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya, diperkirakan akan terjadi perputaran uang sebesar Rp1,25 triliun dengan asumsi per keluarga membelanjakan paling sedikit Rp500 ribu selama liburan Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Ini perkiraan perputaran uang paling rendah dan ada kemungkinan diatas itu. Dengan adanya perputaran tersebut akan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta dan nasional," paparnya.

Lebih lanjut, jika perputaran uang ini terealiasi, maka akan sangat efektif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2021 yang dipatok diangka 7 persen.

"Bisa naik signifikan dari kuartal I-2021 yang masih minus 0,74 persen," kata Sarman.

Baca Juga: Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Bisa 7 Persenan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya