Akses Layanan Keuangan Digital Masih Minim, Fintech Bisa Jadi Solusi 

Fintech yang efisien bisa jadi daya tarik

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan keuangan digital. 

"Saat ini, baru 68,7 persen orang dewasa yang sudah memiliki akses terhadap layanan keuangan. Ini menandakan masih banyak orang dewasa tidak memiliki akun atau akses ke layanan keuangan," kata Darmin di JCC, Jakarta, Senin (23/9).

Lalu, adakah cara untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat? 

Baca Juga: Fintech Summit & Expo Digelar 23-24 September, Terbesar di Indonesia

1. Fintech bisa jadi solusi

Akses Layanan Keuangan Digital Masih Minim, Fintech Bisa Jadi Solusi IDN Times/Hana Adi Perdana

Teknologi finansial atau yang lebih kita kenal dengan financial technology (fintech), menurut Darmin, bisa jadi solusi meningkatkan akses layanan keuangan digital untuk masyarakat Indonesia. 

"Masyarakat butuh layanan keuangan yang lebih mudah dan favourable. Fintech dapat memegang peranan ini," kata Darmin saat menghadiri Indonesia Fintech Summit Expo 2019.

2. Potensi besar fintech yang akan memudahkan masyarakat

Akses Layanan Keuangan Digital Masih Minim, Fintech Bisa Jadi Solusi IDN Times/Arief Rahmat

Darmin optimistis fintech punya peluang di tengah banyaknya masyarakat yang belum menjangkau layanan keuangan digital, khususnya mereka yang unbankable atau tidak tersentuh dengan akses perbankan.

Kemudahan dan efisiensi fintech, dinilai akan jadi daya tarik utama. Apalagi menurut Darmin, saat ini, fintech telah menjangkau 70 persen masyarakat perbankan dan non-perbankan (unbankable). 

"Orang membutuhkan penghematan, layanan yang lebih mudah dan lebih terjangkau. Inovasi teknologi, digunakan perusahaan yang sesuai memiliki potensi," ujarnya.

3. Fintech bukan cuma untuk perekonomian tapi bisa untuk edukasi masyarakat

Akses Layanan Keuangan Digital Masih Minim, Fintech Bisa Jadi Solusi IDN Times/Arief Rahmat

Darmin menyebut total fintech yang resmi dan terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sebanyak 169 aplikasi. Besarnya potensi fintech itu, kata Darmin, perlu disikapi tidak hanya sebagai salah satu penggerak perekonomian tapi juga sebagai hal yang bisa mengedukasi masyarakat dari sisi keamanan ekosistem ekonomi digital. 

"Tapi masih banyak tantangan terutama infrastruktur. Dibutuhkan koordinasi berbagai pihak," ujarnya. 

Ia juga berharap berkembangnya fintech di Indonesia dapat menjadi momentum percepatan inklusi keuangan hingga ke remote area atau daerah terpencil.

"Target dari program inklusi keuangan kami percaya fintech dan agen dapat berkontribusi pada upaya kami untuk mencapai keuangan inklusif. Fintech menyediakan optimisme baru, berharap fintech mencapai itu. Yang tinggal di dengan aksesibilitas layanan keuangan terbatas," ujarnya.

Baca Juga: Ada Kode Etik Fintech, Pengusaha dan Pengguna Diharap Sama-sama Aman

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya