Ada Omnibus Law, Bahlil Pede Investasi Tambah Jos Tahun Depan

Tahun depan, Bahlil memperkirakan pandemik sudah berakhir

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakin realisasi investasi tahun depan akan makin 'jos' dengan pandemik COVID-19 yang diperkirakan sudah berakhir dan adanya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau Omnibus Law Ciptaker.

"Kami harus sampaikan, 2021 insya Allah pandemik sudah selesai, investasi kita akan semakin baik," kata Bahlil dalam konferensi pers daring, Jumat (23/10/2020).

1. Omnibus Law yang sudah disahkan makin perkuat investasi

Ada Omnibus Law, Bahlil Pede Investasi Tambah Jos Tahun DepanIDN Times/ Helmi Shemi

Baca Juga: Ramai-ramai Tolak Omnibus Law, Moeldoko: Pelajari Konteksnya

Dengan sudah disahkannya omnibus law termasuk bagian investasi yang dibutuhkan BKPM selesai, Bahlil meyakini realisasi investasi akan lebih tinggi dari 2020. Pada 2020, target investasi dipatok Rp817,2 triliun dengan realisasi hingga kuartal III mencapai Rp611,6 triliun atau 74,8 persen.

"Kami punya cadangan ada 100 perusahaan lebih, 153 perusahaan yang mereka akan siap masuk di 2021," ujarnya.

2. Industri baterai yang akan dongkrak investasi

Ada Omnibus Law, Bahlil Pede Investasi Tambah Jos Tahun DepanIlustrasi peleburan biji nikel (apni.or.id)

Selain itu, tahun depan, pemerintah akan membangun industri baterai yang disebut Bahlil sebagai yang terbesar di dunia. "Mereka akan ground breaking bahkan yang untuk yang kelas menengah akan dilakukan November ini," ucapnya.

Kementerian BUMN akan membentuk Holding Indonesia Battery yang terdiri dari Mining Industri Indonesia (MIND ID) termasuk PT Antam, Pertamina, dan PLN. Holding ini akan mengelola industri baterai electronic vehicle (EV) di Indonesia secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, memastikan holding tersebut akan siap dalam waktu dua bulan ke depan. Nilai proyek keseluruhan bisa mencapai 20 miliar dolar AS. Saat ini, sudah ada dua investor produsen electric vehicle (EV) battery atau baterai untuk kendaraan listrik terbesar dunia yakni Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari Tiongkok dan LG Chem Ltd asal Korea.

3. Realisasi investasi kuartal III

Ada Omnibus Law, Bahlil Pede Investasi Tambah Jos Tahun DepanIlustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Realisasi investasi pada kuartal III tercatat sebesar Rp209 triliun. Angka ini naik 8,9 persen dibanding kuartal II yang mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp190 triliun.

Ada pun Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp106,1 triliun atau 60,8 persen dengan pertumbuhan dibanding kuartal II sebesar 8,7 persen. Dan meningkat 1,1 persen jika dibandingkan kuartal III tahun 2019.

Untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) realisasinya sebesar Rp102,9 triliun atau 49,2 persen dengan pertumbuhan dibanding kuartal II sebesar 9,1 persen. Dan meningkat 2,1 persen jika dibandingkan kuartal III tahun 2019.

Dari realisasi investasi kuartal III sebesar Rp209, Bahlil mengklaim terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 295.387 orang dari 45.726 proyek investasi.

Baca Juga: Dahlan Iskan Kritik Omnibus Law, Indonesia Butuh Stabilitas

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya