Bio Farma Minta Kucuran Rp45,5 Triliun untuk 260 Juta Dosis Vaksin

Pembayaran vaksin akan dilakukan hingga 2022

Jakarta, IDN Times - PT Bio Farma (Perso) mengajukan dana Rp45,5 triliun untuk pengadaan 260 juta vaksin kerja sama dengan Sinovac. Hal itu terungkap dari materi paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers usai rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual pada Senin (12/10/2020).

Bio Farma membutuhkan uang muka sebesar Rp3,6 triliun yang harus dibayarkan pada Oktober ini dan Rp24,2 triliun untuk uang muka sampai dengan awal 2022.

1. Jadwal pembayaran vaksin secara bertahap

Bio Farma Minta Kucuran Rp45,5 Triliun untuk 260 Juta Dosis VaksinIlustrasi vaksin yang dibuat oleh Sinovac (www.scmp.com)

Dalam materi itu, pemerintah diharuskan membayar secara bertahap hingga Februari 2022 untuk vaksin dari Sionvac. Rinciannya sebagai berikut:

  • Oktober 2020: Rp3,6 triliun
  • Januari 2021: Rp1,8 triliun
  • Februari 2021: Rp3,2 triliun
  • Maret 2021: Rp3,2 triliun
  • April 2021: Rp3,97 triliun
  • Juni 2021: Rp3,43 triliun
  • Juli 2021: Rp3,97 triliun
  • Agustus 2021: Rp2,14 triliun
  • September 2021: Rp2,14 triliun
  • Oktober 2021: Rp8,6 triliun
  • Desember 2021: Rp6,95 triliun
  • Februari 2022: Rp2,26 triliun

Sehingga total biaya yang harus dibayarkan pemerintah adalah sebesar Rp45,51 trilun.

Baca Juga: Dirut Bio Farma Asumsikan Harga Vaksin COVID Rp200 Ribu per Dosis!

2. Jadwal pengadaan 260 juta vaksin

Bio Farma Minta Kucuran Rp45,5 Triliun untuk 260 Juta Dosis VaksinIlustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk suplai 260 juta vaksin, pemerintah akan mengalokasikan hingga Oktober 2021, dengan rincian sebagai berikut:

  • 30 November 2020: 15 juta dosis vaksin
  • 5 Januari 2021: 10 juta dosis vaksin
  • 28 Januari 2021: 20 juta dosis vaksin
  • 26 Februari 2021: 5 juta dosis vaksin
  • 29 Maret 2021: 32 juta dosis vaksin
  • 30 April 2021: 21 juta dosis vaksin
  • 31 Mei 2021: 20 juta dosis vaksin
  • 29 Juni 2021: 33 juta dosis vaksin
  • 31 Juli 2021L: 30 juta dosis vaksin
  • 30 Agustus 2021: 26 juta dosis vaksin
  • 30 September 2021: 29 juta dosis vaksin
  • 30 Oktober 2021: 19 juta dosis vaksin

"Terkait dengan Bio Farma (ini adalah) jadwal detail dan kebutuhan anggaran untuk Bio Farma," kata Airlangga.

3. Prioritas penerima vaksin

Bio Farma Minta Kucuran Rp45,5 Triliun untuk 260 Juta Dosis VaksinSeorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap membawa sample tes usap (swab test) COVID-19 milik warga (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ada pun 260 juta dosis vaksin akan diprioritaskan bagi garda terdepan, antara lain:

  1. Garda terdepan (Medis dan Paramedis contact tracing, pelayanan publik termasuk TNI/Polri, aparat hukum) sebanyak 3,4 juta orang.
  2. Masyarakat (tokoh agama/masyarakat), perangkat daerah (Kecamatan, Desa, RT/RW), sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5,6 juta orang.
  3. Seluruh tenaga pendidik (PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan Sederajat Perguruan Tinggi) sebanyak 4,3 juta orang.
  4. Aparatur Pemerintah (Pusat, Daerah dan Legislatif) sebanyak 2,3 juta orang.
  5. Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 86 juta orang.

"Dalam perencanaan untuk tahun 2021 itu sudah secure untuk kebutuhan 135 juta orang. Jumlah vaksin sekitar 270 juta untuk 2021. Sisanya nanti terus didorong untuk 2022," kata Airlangga.

Baca Juga: Bio Farma akan Ajukan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac ke BPOM

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya