BKPM Gaet Angkasa Pura II Tawarkan 7 Proyek Pengembangan Bandara

Nilai proyeknya mencapai Rp16 triliun

Jakarta, IDN Times - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) menyelenggarakan kegiatan Market Sounding proyek-proyek PT Angkasa Pura II (Persero) dalam rangka mempersiapkan pembukaan kembali ekonomi pada kondisi kenormalan baru.

Mengacu pada potensi pengembangan bisnis di industri kebandaraan yang semakin dinamis, salah satu upaya akselerasi bisnis yang akan dilakukan adalah dengan melakukan program kemitraan dengan investor yang kredibel di bidangnya, untuk 7 proyek pengembangan bandara dengan total nilai Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar.

"Kerja sama dilakukan secara jangka panjang, sampai dengan 25 tahun, agar memberikan balik modal yang menjanjikan bagi investor walaupun dalam masa pandemi COVID-19," kata Plt. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/7).

1. Proyek pengembangan bandara yang ditawarkan

BKPM Gaet Angkasa Pura II Tawarkan 7 Proyek Pengembangan BandaraDok. Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II (Persero) menjabarkan 7 (tujuh) proyek infrastruktur yang ditawarkan yaitu:

1. 4 Stars Hotel di Soekarno Hatta Airport International Terminal; kerja sama pengelolaan hotel sampai dengan 20 tahun.

2. Aeroland City Development Project at Tangerang; kerja sama pengembangan lahan untuk Business Park, Service Apartment, residential, sekolah, dan pergudangan.

3. Retail Area Management for AP II Airports; kerja sama pengelolaan retail area di 17 Airport AP II.

4. Concession Agreement for Advertising Management for AP II Airports; kerja sama pengelolaan periklanan pada 17 Bandara AP II, termasuk Bandara Soekarno Hatta.

5. Sky City di Soekarno Hatta Airport; kerja sama pembangunan dengan konsep TOD (Transit Oriented Development), Convention Center, dan Service Apartment.

6. Airport City di Kualanamu International Airport; kerja sama pembangunan perumahan lokal dan gedung komersial (theme park, logistic park, dan factory outlet) di lahan 200 Ha.

7. Airport City di Supadio International Airport; kerja sama pembangunan leisure mall, condotel, sport club, dan entertainment dalam satu kawasan.

“Kita berharap dari 7 proyek yang ditawarkan tersebut, ketika ada investornya, maka kita akan lihat adanya multiplier effects yang diciptakan. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Nurul.

Baca Juga: COVID-19 Tak Kunjung Usai, Bos BKPM Revisi Lagi Realisasi Investasi

2. Tujuan penawaran 7 proyek pengembangan bandara

BKPM Gaet Angkasa Pura II Tawarkan 7 Proyek Pengembangan BandaraDok. Angkasa Pura II

Direktur Komersial PT Angkasa Pura II (Persero) Ghamal Peris Aulia mengatakan penyediaan 7 proyek infastruktur ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara serta menciptakan customer experience yang baik, efektivitas dan efisiensi sistem operasi, serta model bisnis yang kompetitif. Sejalan dengan proyeksi akan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, industri penerbangan dan kebandaraan diyakini akan kembali bergairah. Hal ini juga didukung dengan regulasi pemerintah untuk industri penerbangan.

“PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola bandara terbesar di Indonesia, yang juga salah satu bandara tersibuk di Kawasan Asia dan dunia, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta yang melayani penumpang sebanyak 54,2 juta pada tahun 2019 dan secara korporasi sebanyak 94 juta. Semoga kesempatan baik yang difasilitasi oleh BKPM ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para peserta Market Sounding dan bisa memberikan nilai tambah dalam kerja sama di kemudian hari,” ujar Ghamal.

3. Kegiatan Market Sounding

BKPM Gaet Angkasa Pura II Tawarkan 7 Proyek Pengembangan BandaraKantor PT Angkasa Pura II (Persero). Dok / Angkasa Pura II

Kegiatan Market Sounding diselenggarakan secara dalam jaringan (daring) pada Selasa, 30 Juni 2020. Market Sounding ini merupakan tahapan awal dalam penyiapan 7 (tujuh) proyek infrastruktur yang ditawarkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan publik serta mencari mitra strategis dalam pengembangan bisnis proyek infrastruktur yang ditawarkan tersebut.

“Kami mendukung kegiatan ini karena pembangunan infrastruktur dan kemajuan ekonomi memiliki keterkaitan yang erat. Ini sudah dibuktikan ketika pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia Timur. Pada akhirnya, kegiatan ekonomi khususnya peningkatan investasi di Indonesia Timur semakin baik. Sehingga apapun yang kita lakukan, infrastruktur harus hadir lebih dulu sebelum bisnis-bisnis lainnya hadir,” kata Nurul.

Kegiatan Market Sounding diikuti oleh lebih dari 250 partisipan dari Indonesia dan luar negeri, yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN di bidang konstruksi, pengembang/developer, pengelola bandara, ritel, periklanan, logistik, aviasi, pengelola kawasan, lembaga keuangan, konsultan, dan asosiasi usaha.

Baca Juga: 3 Jurus Angkasa Pura II Pertahankan Bisnis di Tengah COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya