Cara Hitung Harga Pokok Penjualan, biar Bisnis Kamu Gak Rugi!

Kalau kamu punya bisnis, ini gak boleh dilupakan gaes

Jakarta, IDN Times - Kalau kamu menjalankan sebuah bisnis, kamu akan menemui istilah Harga Pokok Penjualan (HPP). Dalam bahasa Inggris, HPP juga disebut Cost of Goods Available Sale (COGS).

HPP ini merupakan komponen penting yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk menentukan apakah suatu bisnis mengalami keuntungan atau kerugian dalam penjualannya.

Lalu bagaimana cara menghitung HPP? Yuk simak cara mudah hitungnya ini.

Baca Juga: Tips Keuangan Siasati Harga Bahan Pokok yang Mulai Melambung

1. Harus tahu tiga komponen ini dulu

Cara Hitung Harga Pokok Penjualan, biar Bisnis Kamu Gak Rugi!ilustrasi investasi (Freepik.com)

Sebelum menghitung HPP, kamu harus mengetahui komponen yang menjadi acuan dalam menghitungnya, yakni:

  1. Persediaan Awal Barang: Persediaan barang yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan.
  2. Persediaan Akhir Barang: Persediaan barang yang tersedia di akhir periode atau akhir tahun buku berjalan. Biasanya diketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
  3. Pembelian Bersih: Seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan.

Baca Juga: 5 Trik Jitu Jualan Jersey Voli ala Regar Sport Wonogiri, Inspiratif!

2. Rumus menghitung Harga Pokok Penjualan

Cara Hitung Harga Pokok Penjualan, biar Bisnis Kamu Gak Rugi!ilustrasi kalkulator dan note (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika kamu sudah mengetahui komponen-komponen di atas, sekarang kamu sudah bisa menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP).

  • Hitung Pembelian Bersih. Rumusnya adalah:
    Pembelian Bersih = (Pembelian barang secara tunai atau kredit + biaya angkut pembelian) - (Potongan pembelian + retur pembelian).
  • Harga Pokok Penjualan = Pembelian Bersih + Persediaan Awal Barang – Persediaan Akhir Barang.

Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Jualan Online dari Nol, Harus Dicoba!

3. Contoh cara menghitung Harga Pokok Penjualan

Cara Hitung Harga Pokok Penjualan, biar Bisnis Kamu Gak Rugi!Ilustrasi harga celana jeans (unsplash.com/Henry & Co.)

Kita ambil contoh kamu mau menyusun laporan keuangan dari bisnis kerajinan tangan. Kamu punya stok 20 buah kerajinan tangan dengan total harga Rp10 juta.

Kamu lalu membeli lagi tambahan 30 buah kerajinan tangan seharga Rp15 juta dengan biaya kirim Rp2 juta. Retur pembelian Rp1 juta dan potongan pembelian alias diskon Rp500 ribu. Di akhir tahun, kamu berhasil menjual 40 buah kerajinan tangan dengan total Rp20 juta.

Maka Harga Pokok Penjualan adalah sebagai berikut:

Pembelian Bersih: (Rp15 juta + Rp2 juta) - (Rp1 juta + 500 ribu)
= Rp17 juta - Rp1,5 juta
= Rp15,5 juta

Harga Pokok Penjualan = Rp15,5 juta + Rp10 juta - Rp10 juta - Rp20 juta.

= Rp5,5 juta.

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Franchise Makanan dan Minuman, Tertarik Mencoba?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya