Cihuy! Pemerintah Akan Salurkan Bantuan untuk Siswa Belajar dari Rumah

Tapi bantuan ini sedang dalam pembahasan

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat menyinggung masalah pendidikan di masa pandemik COVID-19 sekarang ini. Ia melihat ada tantangan yang lebih besar, karena itu pemerintah sedang membahas untuk para siswa agar bisa mengakses pembelajaran secara digital.

"Entah masalah teknologi, tidak memiliki handphone-nya, atau mereka tidak bisa membeli pulsanya, ini menjadi tantangan baru yang harus dipecahkan," kata Sri Mulyani dalam webinar yang diselenggarakan Katadata, Selasa 11 Agustus 2020.

1. Masih dalam pembahasan bersama kementerian terkait

Cihuy! Pemerintah Akan Salurkan Bantuan untuk Siswa Belajar dari RumahMenteri Keuangan Sri Mulyani, Mendikbud Nadiem Makarim dan Mendagri Tito Karnavian melakukan konferensi pers di Kementerian Keuangan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, Kementerian Keuangan masih membahas bersama kementerian terkait untuk skema bantuan bagi pelajar.

"Di mana mereka (pelajar) tidak dimungkinkan mendapat pembelajaran secara fisik, dan dalam konteks inilah COVID-19 memberikan tantangan tantangan yang luar biasa bagi masyarakat kita, dan respons dari policy kita harus cepat, namun di sisi lain kita juga harus tetap akuntabel," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Nadiem Revisi Aturan BOS dan BOP agar Guru-Murid PAUD Bisa Beli Pulsa

2. Bantuan BOS Rp3 triliun untuk masa pembelajaran selama COVID-19

Cihuy! Pemerintah Akan Salurkan Bantuan untuk Siswa Belajar dari RumahMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarin (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sekadar informasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengaku kementeriannya telah menggelontorkan dana hingga Rp3 triliun untuk membantu sekolah-sekolah swasta selama masa pandemik COVID-19.

"Kami juga mengeluarkan sekitar Rp3 triliun dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) afirmasi dan BOS kinerja," kata Nadiem saat menjadi bintang tamu acara Mata Najwa Trans 7, Rabu 5 Agustus 2020 malam.

Tidak hanya negeri, sekolah swasta juga akan mendapat bantuan ini. Dana BOS saat ini dikirimkan langsung dari pemerintah pusat ke masing-masing rekening sekolah.

"Boleh tanpa batas untuk alat TIK dan pulsanya, bukan hanya pulsa guru tapi juga pulsa murid, artinya pulsa orang tua," kata Nadiem.

Anggaran BOS juga tidak lagi dibatasi untuk membiayai guru honorer, bergantung dari diskresi kepala sekolah. Namun, Nadiem mengakui, implementasi di lapangan menjadi tantangan dalam menjalankan kebijakan ini.

3. Bantuan uang pulsa dianggap tidak masuk akal karena butuh anggaran besar

Cihuy! Pemerintah Akan Salurkan Bantuan untuk Siswa Belajar dari RumahWakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani (IDN Times/Aryodamar)

Kendati, kebijakan Nadiem dikritik Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani. Menurut dia, solusi menggunakan dana BOS untuk mensubsidi kuota internet pelajar tidak akan efektif. Sebab, kebijakan tersebut tidak memberikan keharusan bagi sekolah untuk memberikan subsidi internet kepada siswa.

"Perihal BOS, bayangkan, contoh SMP, per siswa Rp1,1 juta per tahun, kalau di sebuah sekolah swasta ada 161 orang, maka ada Rp177 juta. Kalau per anak butuh Rp100 ribu per bulan untuk internet, sisanya cuma Rp32 juta buat bayar gaji honorer, biaya listrik, renovasi, dan lainnya. Ini kan tidak masuk akal. Mereka tidak ada keharusan juga kok buat beliin paket data," kata Zita, Sabtu 8 Agustus 2020.

Zita menyadari bahwa dana BOS 2020 meningkat 6,03 persen dan besaran biaya tiap jenjangnya pun ikut naik Rp100 ribu. Namun, menurut dia, hal itu tidak bisa disimpulkan dana BOS sudah cukup membantu kebutuhan pelajar.

"Data Kemendikbud di 2018, ada 41.458 sekolah negeri yang tertinggal dan sangat tertinggal, itu baru sekolah negeri, dan terhitung dua tahun yang lalu. Cukup menggambarkan kondisi sekolah kita di Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Mas Menteri Nadiem Makarim, Duit Pulsa dari Dana BOS Gak Cukup Nih!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya