Daftar Insentif Kucuran Dana PEN Rp695 Triliun, Kini Terserap Berapa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin, memaparkan realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 14 September 2020. Budi mengatakan dalam waktu 2 minggu terakhir ini, penyaluran dana PEN cukup signifikan.
Salah satunya bantuan sosial tunai non- Jabodetabek yang dalam dua minggu bisa disalurkan Rp2,5 triliun. Selain itu, untuk program Kartu Prakerja dalam dua minggu di September ini pemerintah mengklaim bisa menyalurkan Rp2,8 triliun.
"Insya Allah angka Rp100 triliun penyaluran program PEN selama kuartal III, Juli-September, bisa kita capai. Dan mudah-mudahan itu bisa memberikan dukungan yang cukup untuk pertumbuhan Indonesia kuartal III," kata Budi dalam konferensi pers perkembangan Realisasi Anggaran dana PEN, Rabu (16/9/2020).
Berikut ini adalah data terkini serapan anggaran PEN seperti dipaparkan Budi:
1. Program Kartu Sembako
Dari pagu anggaran Rp43,6 triliun, realisasi program Kartu Sembako 69,2 persen atau Rp30 triliun. Budi memperkirakan anggaran pada program ini bisa terserap penuh pada akhir bulan ini.
"Seluruhnya diberikan kepada 20 juta KK termiskin," katanya.
Baca Juga: Riset Bank Dunia, Hanya 7 Persen Perusahaan Terima Insentif Pemerintah
2. Program Keluarga Harapan (PKH)
Pemerintah menganggarkan Rp37,4 triliun untuk program yang diberikan kepada 10 juta KK termiskin. Realisasinya kini telah mencapai 77,9 persen atau Rp29 triliun. "Kami melihat sampai akhir tahun, dua program Kemensos ini bisa tercapai," kata Budi.
3. Program bansos tunai dan nontunai
Pagu anggaran program bansos melalui Kementerian Sosial, baik yang tunai maupun nontunai, ialah sebesar Rp39,2 triliun. Realisasi penyerapannya sebesar 71,9 persen atau Rp28 triliun.
"Penerimanya sekitar 10,9 juta keluarga miskin, dan diharapkan melihat trennya ini ditargetkan sampai akhir tahun bisa tercapai," kata Budi.
Baca Juga: Terimbas PSBB, Ikatan Pedagang Pasar Minta Pemerintah Berikan Insentif
4. BLT Dana Desa
Budi mengatakan anggaran ini sudah ada di pedesaan yang masuk melalui Kementerian Desa yang sebagian dipakai BLT sebesar Rp31,8 triliun. Sayangnya serapan untuk program ini masih relatif kecil yakni 34,4 persen. Budi menargetkan Dana Desa ini akan dialokasikan ke program aktivitas desa yang lainnya.
"Jadi tidak dipakai sebagai BLT tetapi dipakai sebagai dana pengembangan ekonomi perdesaan lainnya," ujarnya.
Editor’s picks
5. Program kredit UMKM
Program ini dilakukan oleh perbankan yang dibantu likuiditasnya oleh negara. Hingga saat ini, anggaran yang sudah disalurkan sebesar Rp41 triliun dan akan ditambahkan di bulan ini. Dari Rp41 triliun dana yang ditempatkan pemerintah di perbankan, penyaluran kredit sudah mencapai tiga kali lipatnya.
"Memang target pemerintah dari Rp1 triliun yang ditaruh, diminta Rp3 triliun penyaluran kreditnya. Jadi kalau kita lihat, dari Rp41 triliun yang ditaruh sudah tiga kali lipat kredit yang disalurkan. Kami berharap nanti akan ditambah lagi dana ini ke perbankan sehingga bisa disalurkan kredit lebih banyak kepada UMKM," kata Budi memaparkan.
6. Program Banpres Produktif
Bantuan ini termasuk yang penyerapannya tinggi. Dalam waktu satu bulan lebih sedikit, pemerintah mengklaim sudah bisa menyalurkan Rp13 triliun atau 66 persen. Dan diharapkan September pun kita bisa mendekati target dari pagu anggaran Rp22 triliun.
"Program ini adalah program unggulan, karena untuk kejar target Rp100 triliun penyaluran dana pemulihan ekonomi ekonomi di kuartal III, kita harapkan dalam dua pekan ini banpres produktif bisa salurkan Rp8,6 triliun lagi," ujarnya.
"Jadi kita sedang bekerja keras, dengan KemenkopUKM agar dalam dua pekan terakhir kita bisa salurkan Rp8,6 triliun," katanya menambahkan.
Baca Juga: Punya Usaha Kreatif? Ada Insentif dari Pemerintah sampai Rp200 Juta
7. Subsidi bunga UMKM
Program ini diakui Budi masih jauh dari target di mana realisasinya baru 7,65 persen atau Rp3 triliun. Ia pun cukup pesimis dengan penyerapan program ini hingga akhir tahun yang diperkirakan cuma bisa sampai Rp14 triliun dari pagu anggaran Rp35 triliun. Artinya ada gap atau sisa Rp21 triliun.
"Tapi kita juga sudah menyadari kemungkinan besar akan kami pakai sisanya untuk program lainnya. Programnya sudah dibikin, sebentar lagi akan kita announce program baru apa yang bisa manfaatkan gap yang ada (sisa dana)," katanya.
8. Program padat karya kementerian/lembaga
Untuk program dengan anggaran Rp18,4 triliun, pemerintah sudah menyalurkan sebesar 59,5 persen atau Rp11 triliun. "Ini tumbuh secara normal dan trennya sampai akhir tahun bisa mencapai target," ucap Budi.
9. Subsidi gaji
Sama seperti banpres produktif. Budi mengatakan program yang baru diluncurkan ini penetrasinya sudah cukup baik. Pemerintah mengklaim sudah menyalurkan 2 batch, sekitar hampir Rp8 triliun. Pemerintah berencana akan memberikan ke 15,7 juta karyawan di BPJSTK.
"Dan kami siapkan batch 3, 4, 5 kita bisa dorong sampai akhir September. Sehingga kami harap ada tambahan Rp 8,8 triliun lagi penyaluran sampai akhir September ini," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Penyaluran Insentif Capai Rp100 T Akhir September