Dalam Setengah Tahun, BCA Catat Laba Bersih Rp14,5 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk mencatat laba bersih Rp14,5 triliun pada semester I 2021 atau periode Januari-Juni. Laba bersih BCA tumbuh 18,1 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Hingga Juni 2021, kami melihat beberapa sektor ekonomi mulai bertumbuh. Kami juga melihat adanya peningkatan permintaan atas KPR selama pelaksanaan BCA Online Expoversary yang diselenggarakan pada Maret 2021," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi virtual, Kamis (22/7/2021).
1. Ini penyebab pertumbuhan laba BCA
Jahja mengatakan kenaikan laba bersih ini karena basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit (Cost of Credit) saat awal pandemi COVID-19 di triwulan II tahun lalu.
Sebagai catatan, biaya cadangan BCA di triwulan II 2020 tercatat 32,4 persen lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021.
Secara YoY, total kredit stabil di angka Rp593,6 triliun pada Juni 2021, didukung oleh segmen korporasi, KPR, dan kartu kredit. Kredit korporasi naik 1 persen YoY menjadi Rp260,4 triliun pada Juni 2021.
Baca Juga: Gelar Vaksinasi Gotong Royong, BCA Anggarkan Rp1 Juta per Karyawan
2. Pertumbuhan KPR BCA juga meningkat
Editor’s picks
Selain itu, kenaikan laba bersih juga karena KPR juga meningkat 2,9 persen menjadi Rp93,6 triliun sebagai hasil dari pelaksanaan BCA Online Expoversary pada Maret 2021. "Di mana sebagian besar kredit tersebut dibukukan pada triwulan kedua tahun ini," kata Jahja.
Saldo outstanding kartu kredit juga berhasil mencatatkan rebound, naik 4,5 persen YoY menjadi Rp14,0 triliun. Kredit komersial dan UKM terkoreksi 1 persen YoY menjadi Rp182,8 triliun, dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas bisnis. Sementara itu, KKB turun 13,4 persen YoY menjadi Rp36,8 triliun.
3. Catatan epik BCA lainnya
Jahja juga melaporkan kinerja dana pihak ketiga tetap kokoh, dimana CASA naik 21 persen YoY menjadi Rp697,1 triliun. Deposito berjangka meningkat 6,8 persen YoY mencapai Rp198,2 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 17,5 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp895,2 triliun, sehingga mendorong total aset naik 15,8 persen YoY menjadi Rp1.129,5 triliun di akhir Juni 2021
"BCA memproses 41 juta transaksi per hari secara rata-rata pada semester I 2021, naik dari 28 juta di periode yang sama tahun lalu. CASA berkontribusi sebesar 77,9 persen dari total dana pihak ketiga per Juni 2021," papar Jahja .
Baca Juga: BCA Batasi Jam Operasional Kantor Cabang Mulai 2 Juli 2021