Dirut Garuda: Jangan Sampai Masyarakat Berlomba Liburan ke Luar Negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong promosi peningkatan pariwisata dalam negeri. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku dirinya khawatir, jika tidak didorong dari sekarang, masyarakat akan berbondong-bondong ke luar negeri begitu pandemik COVID-19 selesai.
"Ini penting jangan sampai begitu pandemik selesai, masyarakat berlomba liburan ke luar negeri," kata Irfan dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
1. Manfaatkan media sosial
Salah satu caranya dengan mendorong pemanfaatan media sosial. Irfan mengatakan, Garuda Indonesia kini memaksimalkan Instagram dan YouTube untuk mengajak masyarakat, khususnya millennial untuk berwisata.
"kita ada campaign, bukan terbang sama Garuda tapi mengajak orang travelling. Dua medsos ini kami yakin banyak dikunjungi. Kita juga pantau ketat apa yang diakses teman-teman millennial," ujarnya.
Kampanye ini dilakukan untuk mendorong rasa percaya diri masyarakat untuk terbang dengan penerapan protokol kesehatan yang ada di Garuda Indonesia.
Baca Juga: Dirut Garuda: Penumpang yang Meninggal di Pesawat, Negatif COVID-19
2. Target penumpang Garuda Indonesia belum tercapai
Beban berat dialami Garuda Indonesia karena meski memasuki new normal atau normal baru, target penumpang mereka belum terlihat akan tercapai. Menurut Irfan, masalah ini terjadi karena kepercayaan diri masyarakat untuk bepergian belum pulih.
"Ada 3 tipe masyarakat yang terbang. Pertama, mereka yang harus terbang seperti dinas dan keperluan sosial. Kedua, mereka yang keperluannya sosialisasi. Ketiga untuk keperluan berlibur. Hari ini mayoritas penerbangan Garuda mereka 'yang harus terbang'. Yang mau terbang itu belum terbang hari ini. Sehingga penting untuk meningkatan confident masyarakat," kata Irfan memaparkan.
3. Dampak COVID-19 ke Garuda Indonesia
Dalam rapat tersebut, Irfan memaparkan terjadi penurunan wisatawan mancanegara hingga 87 persen di bulan April dan 90 persen di bulan Mei. "Kita harap pariwisata mulai meningkat di Juni ini tapi kami saksikan ada beberapa hal dalam menyikapi pariwisata ini," katanya.
Perubahan ini terjadi karena ada 5 negara yang membatasi warga negaranya berpergian ke luar negeri. Padahal kelima negara tersebut menjadi penyumbang terbesar wisman ke Indonesia, salah satunya adalah Australia.
Baca Juga: Divonis Salah dalam Kasus Kartel Tiket Pesawat, Ini Respons Bos Garuda