Dirut Pertamina Beberkan Soal Pencopotan 5 Direktur oleh Erick Thohir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati membeberkan soal pencopotan lima direktur di perusahaannya berdasarkan surat Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS) PT Pertamina (Persero) 12 Juni lalu. Nicke mengatakan pencopotan itu dilakukan bukan secara mendadak namun sudah direncanakan sejak empat tahun lalu.
Saat itu, Kementerian BUMN selesai menyusun program holdingisasi BUMN Permigasan yang disampaikan kepada Komisi VI DPR yang dilanjutkan dengan penyusunan buku putih yang disusun KemenBUMN dan Kementerian Keuangan.
"2018 lahir subholding pertama yakni gas (PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) atau PGN). Nah kemarin itu adalah lanjutannya, lahir lagi 5 subholding yang lainnya, jadi ini cerita bersambung, jadi bukan tiba-tiba," kata Nicke dalam diskusi di Rakyat Merdeka, Senin (15/6).
1. Pandemik virus corona mempercepat proses
Namun Nicke membenarkan pandemik COVID-19 ini mempercepat kelahiran subholding Pertamina. Ia mengatakan era bahan bakar fosil akan mulai ditinggalkan dan berlaih ke bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewable).
"Dengan datangnya COVID-19 jadi lebih cepat. Jadi kita harus berubah lebih cepat, kalau kita melakukan suatu perubahan dalam badan yang besar," katanya.
Baca Juga: Direksi Dipangkas hingga Tersisa 6 Orang, Pertamina Susun Strategi
2. Alasan bisnis Pertamina
Editor’s picks
Kedua adalah faktor bisnis yang besar dari hulu ke hilir di Pertamina yang harus dipisahkan atau spin-off serta diperkuat dan diberikan keleluasan untuk berkembang.
"Jadi itu sebetulnya makna, sehingga semua operasional dijalankan oleh itu. Kemudian kita harus melihat mau dibawa ke mana. Kalau kita lihat target pertamanya ingin sampai ke tingkatan 100 dan target BUMN market cap US$100 miliar, kalau kita lihat akuisisi IPO itu hal-hal yang harus dilakukan kalau kita ingin melakukan pertumbuhan yang cepat," katanya memaparkan.
3. Perombakan oleh Erick Thohir
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan perubahan organisasi sekaligus susunan Direksi Pertamina sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS) PT Pertamina (Persero). Dalam Surat Keputusan tersebut, pemegang saham menetapkan perubahan struktur organisasi direksi yang semula 11 orang menjadi enam orang dan beberapa di antaranya juga mengalami perubahan nomenklatur.
Hal tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri BUMN nomor SK-198/MBU/06/2020, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, tertanggal 12 Juni 2020.
Adapun struktur baru Direksi Pertamina terdiri atas :
1. Direktur Utama : Nicke Widyawati
2. Direktur Sumber Daya Manusia : Koeshartanto
3. Direktur Keuangan : Emma Sri Martini
4. Direktur Penunjang Bisnis : M. Haryo Yunianto
5. Direktur Logistik & Infrastruktur : Mulyono
6. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha : Iman Rachman
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan struktur direktorat operasional yang sebelumnya ada di Pertamina akan masuk ke dalam beberapa subholding yang telah dibentuk, yaitu subholding upstream, subholding refinery&petrochemical, subholding commercial&trading, subholding power&new and renewable energy, serta shipping company.
Semua subholding tersebut akan menjalankan bisnis bersama dengan subholding gas yang sebelumnya telah terbentuk di bawah Pertamina melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejak tahun 2018.
Baca Juga: Pertamina Pangkas Setengah Direksi, Nicke Bertahan Jadi Nakhoda