Ekonomi Minus 5,32 tapi Stabilitas Keuangan Kuartal II Diklaim Normal

Dibayangi ketakutan munculnya gelombang kedua COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut stabilitas sistem keuangan nasional pada kuartal II yakni April-Juni 2020, dalam kondisi normal meski COVID-19 sangat berdampak pada kegiatan perekonomian.

"Komite Stabilitas Sistem Keuangan melihat bahwa stabilitas sistem keuangan pada triwulan kedua April-Juni dalam kondisi normal meski kewaspadaan terus ditingkatkan," kata Sri Mulyani pada konferensi pers KSSK yang disiarkan secara daring, Rabu (5/8/2020).

1. Terlihat dari beberapa indikator

Ekonomi Minus 5,32 tapi Stabilitas Keuangan Kuartal II Diklaim NormalIlustrasi Keuangan (IDN Times/Mardya Shakti)

Stabilitas keuangan yang normal, lanjtu Sri Mulyani tercermin dari beberapa indikator sistem keuangan yang baik. Meski ia menekankan perlu kehati-hatian dalam melihat prospek ekenomi dan dampaknya ke stabilitas keuangan. Hal ini salah satunya karena kekhawatiran munculnya gelombang kedua dari virus corona.

"Ada kemungkinan terjadi second wave di negara yang mulai membuka ekonomi dan belum ada kepastian dan bisa diedarkan vaksin menimbulakn ketidakpastian cukup tinggi bagi global dan nasional," ujarnya.

Baca Juga: IHSG Menguat ke Level 5.127 di Tengah Pelemahan Ekonomi, Kok Bisa?

2. Berbagai koreksi lembaga internasional

Ekonomi Minus 5,32 tapi Stabilitas Keuangan Kuartal II Diklaim NormalANTARA FOTO/Istimewa

Akibat pandemik ini, Sri Mulyani menyebut berbagai lembaga internasional melakukan koreksi pertumbuhan ekonomi global secara sangat tajam. Misalnya, IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global minus 4,9 persen. Lalu, Bank Dunia yang menyebut pertumbuhan ekonomi global minus 5,2 persen.

"OECD memproyeksikan dalam rentang antara minus 7,6 persen dan minus 6 persn. Dan ini lebih diakibatkan oleh adanya ketidakpastian apakah akan ada second wave," ucapnya.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Ekonomi Minus 5,32 tapi Stabilitas Keuangan Kuartal II Diklaim NormalIlustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II ini tercatat minus 5,32 persen. Angka ini anjlok parah dibanding periode yang sama pada tahun lalu di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sudah terlihat menurun sejak kuartal I. Ini disebabkan pada kuartal I ekonomi terbesar di dunia, Tiongkok mengalami kontraksi sangat tajam minus 6,8 persen.

"Dan itu pengaruh ke pertumbuhan ekonomi Indonesia di mana trading partner dan investasi sangat dipengaruhi kondisi ekonomi global dan regional termasuk ekonomi RRT yang lambat secara drastis akibat COVID-19," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Jokowi Pernah Khawatir Ekonomi RI Minus hingga 5 Persen, Eh Kejadian!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya