Ekonomi Tiongkok Mulai Cerah, Akankah Terhindar dari Resesi?

Sempat anjlok 6,8 persen, sekarang sudah naik 3,2 persen

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Tiongkok mulai cerah dibanding sejak kali pertama virus corona melanda Negara Tirai Bambu tersebut. Perekonomian Tiongkok tumbuh 3,2 persen pada kuartal kedua tahun ini seperti dilansir BBC, Kamis (16/7/2020).

Padahal perekonomian negara terbesar kedua di dunia ini sempat anjlok tajam dalam tiga bulan pertama tahun ini akibat lockdown.

1. Pertumbuhan lebih cepat dari dugaan

Ekonomi Tiongkok Mulai Cerah, Akankah Terhindar dari Resesi?Ilustrasi perekonomian Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Angka yang dirilis pada hari Rabu waktu setempat itu menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok mengalami pertumbuhan dari April hingga Juni.

Menariknya, pertumbuhan ekonomi di Tiongkok ternyata lebih cepat dari yang diprediksi para ahli. Secara grafik, perekonomian Tiongkok berbentuk 'V' atau penurunan yang tajam dan diikuti pemulihan yang cepat.

Angka-angka perekonomian di Tiongkok itu diawasi ketat saat negara yang terkenal dengan binatang panda itu memulai kembali kegiatan perekonomiannya.

Baca Juga: Singapura Resesi, Indonesia Bisa Ketularan?

2. Terhindar dari resesi ekonomi?

Ekonomi Tiongkok Mulai Cerah, Akankah Terhindar dari Resesi?Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan kebangkitan perekonomian ini, artinya secara teknis mereka terhindar dari resesi ekonomi yang sempat ditandai dengan dua kali pertumbuhan negatif berturut-turut. Untuk kamu ketahui, pada kuartal I 2020 ini, perekonomian Tiongkok terjun bebas, dari 6 persen pada kuartal IV 2019 menjadi minus 6,8 persen.

Sebagian besar pabrik-pabrik dan bisnis-bisnis sempat tutup pada periode ini karena Tiongkok mengambil kebijakan tegas untuk mencegah penyebaran virus ini. Pemerintah Tiongkok juga telah meluncurkan sejumlah langkah untuk membantu meningkatkan perekonomian, termasuk keringanan pajak.

3. Belum semua sektor pulih

Ekonomi Tiongkok Mulai Cerah, Akankah Terhindar dari Resesi?(Ilustrasi supermarket, ritel) IDN Times/Galih Persiana

Meski begitu, belum semua sektor perekonomian Tiongkok sudah pulih, lho. Contohnya saja sektor ritel di mana mereka masih terjatuh pada kuartal II ini. Tiongkok punya PR bagaimana membuat masyarakatnya kembali berbelanja.

"Pengeluaran konsumen masih di bawah seperti awal terjadinya COVID-19, tetapi kesenjangan yang ada, sebagian besar terkonsentrasi di beberapa sektor seperti perjalanan, makanan, dan rekreasi. Di mana pemulihan cepat tidak mungkin terjadi," tulis Deutsche Bank.

Baca Juga: Ekonomi Global Dalam Bayang-bayang Resesi, Kita Punya Peluang Lolos?

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya