Emas Dunia Bakal Sentuh Harga Tertinggi Tahun Ini, Apa Faktornya?
Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas dunia diprediksi bisa menyentuh titik tertingginya, di level 2.075 per troy ounce pada kuartal III atau IV tahun ini. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu faktornya adalah harga emas dunia yang sejauh ini, belum menyentuh titik terendahnya di level 1.600 dolar per troy ounce.
"Maka harga emas dunia siap tembus di level tertingginya di 2.075 dolar AS per troy ounce. Guna untuk mencapai level harga tertinggi maka harga emas dunia harus menyentuh level resisten 1.850 dolar AS per troy ounce kemudian level 1.877 dolar AS per troy ounce," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).
Ibrahim menjelaskan, setelah berbulan-bulan lesu, harga,emas tiba-tiba pecah pada hari Kamis lalu, mengejar ketinggalan dalam kerumunan komoditas mulai dari minyak hingga tembaga, dan bahkan kopi, yang telah bereaksi terhadap tekanan inflasi yang meningkat sejak awal tahun.
Selain harga emas itu sendiri, ada tiga faktor lain yang membuat harga emas akan melejit.
Baca Juga: Tambangnya Besar, Indonesia Mau Bikin Bank Emas
1. Harga emas melejit setelah ada rilis data ekonomi AS
Ilustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)Faktor pertama naiknya harga emas adalah rilis data ekonomi AS yang menciptakan pekerjaan yang jauh lebih sedikit pada bulan April dari yang diperkirakan, menimbulkan keraguan atas kekuatan pemulihan ekonomi.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, total pekerjaan penggajian nonpertanian (nonfarm payroll employment) meningkat 266 ribu pekerja di bulan April, turun 8,2 juta atau 5,4 persen jika dibandingkan pada Februari 2020.
Selainkitu, tingkat pengangguran naik menjadi 6,1 persen dari angkatan kerja dari 6 persen di bulan Maret. Analis memperkirakannya turun menjadi 5,8 persen.
Editor’s picks
"Tidak ada indikasi mengapa data pemerintah sangat bertentangan dengan bukti lain dalam beberapa hari dan minggu terakhir yang menunjukkan pemulihan yang lebih kuat. Pengumpulan data untuk survei perekrutan sektor swasta ADP umumnya memiliki batas waktu yang sama dengan pemerintah, dan ADP telah melaporkan peningkatan bersih 742 ribu pekerjaan sektor swasta pada bulan tersebut, dibandingkan dengan perkiraan pemerintah yang hanya 218 ribu," papar Ibrahim.
2. Penggelontoran stimulus bank sentral global
Presiden AS Joe Biden ingin pulihkan hubungan dengan AS yang sempat terpuruk. (twitter.com/The White House)Faktor kedua adalah penggelontoran stimulus bank sentral global yang tak terbatas dan kucuran dana bagi pemerintahan negara adi daya yang begitu fantastis.
"Ini membuat para spekulan kembali mengalihkan dananya di save haven," ujar Ibrahim.
3. Faktor tsunami COVID-19 di India
Kremasi masal korban tewas akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), terlihat di sebuah lapangan krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021). Gambar diambil menggunakan drone. ANTARA FOTO/REUTERS/Danish SiddiquiFaktor ketiga naiknya harga emas adalah tsunami COVID-19 yang terjadi di India dan dinilai merupakan bencana internasional yang lebih mengerikan dari COVID-19 tahun sebelumnya bahkan Perang Dunia II.
"Wabah tersebut sudah menyebar keberbagai negera di belahan dunia terutama di ASIA dan ini tanda-tanda varian COVID-19 akan tumbuh subur kembali di tahun 2021 sehingga ketakutan akan menggerogoti negara-negara yang sebelumnya sudah kembali keluar dari bencana COVID-19," kata Ibrahim.
Baca Juga: Ternyata Bukan Indonesia, Ini Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia
Topik:
Berita Terkini Lainnya
