Era Digital, Pemerintah Fokus ke Produk Makanan Berbasis Industri 4.0
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian fokus melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang industri makanan dan minuman nasional agar lebih berdaya saing global di era digital.
"Guna menciptakan produk industri yang kompetitif dan inovatif sehingga bisa diminati sampai pasar ekspor, diperlukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang). Ini menjadi salah satu tugas layanan kami di balai-balai yang berada di lingkungan BPPI," kata Kepala BPPI Kemenperin Ngakan Timur Antara, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (8/7) dilansir dari Antara.
Baca Juga: Dari Buku sampai Arang, 6 Makanan Unik dari Hasil Molecular Gastronomy
1. Upaya masuk industri 4.0
Berdasarkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0, industri makanan dan minuman menjadi satu dari lima sektor yang diprioritaskan pengembangannya agar siap memasuki era industri 4.0.
2. Industri makanan punya pertumbuhan yang bagus
Kemenperin mencatat industri makanan dan minuman merupakan salah satu andalan dalam kelompok sektor manufaktur nasional.
Pada triwulan I tahun 2019, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 6,77 persen atau mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,07 persen.
3. Peran devisa industri makanan yang besar
Editor’s picks
Industri makanan dan minuman juga disebut berperan penting sebagai penyumbang devisa yang cukup signfikan, dengan kontribusi dari investasi industri makanan dan minuman sebesar Rp12,77 triliun di triwulan I-2019.
Selain itu, industri makanan dan minuman juga memberikan sumbangsih terhadap nilai ekspor hingga 8,25 miliar dolar AS atau berkontribusi 20,95 persen pada total ekspor industri pengolahan di periode Januari-April 2019.
Baca Juga: Ubud Bali Menjadi Seni Santap Makanan Kelas Dunia
4. Apa langkah Kemenperin?
Menurut Ngakan, dalam upaya mendongkrak daya saing industri makanan di dalam negeri, Kemenperin sedang merancang showcase dalam bentuk suatu lini percontohan dalam penerapan industri 4.0 untuk pembuatan tepung mocaf dan pengolahan produk kakao.
"Melalui showcase 4.0, diharapkan pemahaman pelaku industri terhadap Revolusi Industri 4.0 semakin cepat dan meluas," ujar dia.
Mocaf atau modified cassava flour adalah produk tepung dari ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi pati dengan cara fermentasi. Proses ini akan memperbaiki sifat organoleptik tepung ubi kayu serta meningkatkan daya simpannya
Kepala Balai Besar Industri Agro (BBIA) Siti Rohmah Siregar dalam kesempatan terpisah menyatakan, BBIA sebagai salah satu unit litbang di bawah BPPI Kemenperin, telah menjadikan mocaf sebagai salah satu topik dalam kegiatan litbang.
Siti menjelaskan beberapa hasil litbang yang dihasilkan BBIA terkait dengan mocaf, antara lain pembuatan starter mokaf, tepung mokaf, dan aplikasinya untuk pangan.
"Kemudian, pengembangan mokaf sebagai makanan pangan darurat siap saji yang cukup kalori dengan masa simpan yang memadai dan mudah dalam pendistribusian. Selain itu, pengambangan mocaf sebagai pangan tradisional dan pangan siap saji atau instan," ujar Siti.
Baca Juga: 8 Kreasi Kuliner dengan Teknik Molecular Gastronomy, Keren Banget!