Erdogan Kembali Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Apa Sebab Kali Ini?

Sudah tiga kali Erdogan memecat gubernur bank sentral

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memecat gubernur bank sentral Turki, Naci Agbal pada Jumat waktu setempat atau Sabtu (20/3/2021). Pemecatan ini terjadi dua hari setelah kenaikan drastis suku bunga di Turki.

Dilansir dari Bloomberg, suku bunga di Turki naik 200 basis atau dari 17 menjadi 19 persen pada Kamis (18/3/2021). Angka itu sendiri dua kali lipat dari yang diperkirakan dalam survei Bloomberg.

Baca Juga: Turki Kecam Kapal Jerman yang Inspeksi Kapal Turki di Pesisir Libya

1. Suku bunga naik terus selama Abal menjabat

Erdogan Kembali Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Apa Sebab Kali Ini?Naci Agbal, mantan menteri keuangan Turki yang menjabat pada tahun 2015-2018. (instagram.com/patronlar.dunyasi)

Dilansir dari Finansial Times, Agbal yang merupakan mantan menteri keuangan, telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 875 basis poin sejak menjabat sebagai gubernur bank sentral November 2020. Kebijakan Agbal bertolak belakang dengan kebijakan pendahulunya yang menjaga biaya pinjaman tetap rendah meskipun terjadi inflasi dua digit.

Padahal sebelumnya, Agbal berjanji untuk mengarahkan Turki kembali ke kebijakan moneter ortodoks yang mendapat pujian dari investor, di mana tahun lalu para investor membuang aset Turki dan membuat mata uang Turki, lira jatuh ke rekor terendahnya.

Kenaikan suku bunga tersebut telah membuat lira mulai melemah lagi pada pertengahan Februari dalam aksi jual yang lebih luas atas aset pasar berkembang karena imbal hasil obligasi AS naik.

2. Erdogan tunjuk pengganti Agbal, Sahap Kavcioglu

Erdogan Kembali Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Apa Sebab Kali Ini?Ilustrasi suku bunga (IDN Times/Umi Kalsum)

Untuk menggantikan Aqbal, Erdogan dikabarkan telah menunjuk Sahap Kavcioglu. Dia adalah mantan anggota parlemen dari partai Erdogan dan kolumnis di surat kabar Islamis Yeni Safak. Penunjukan Kavcioglu dilakukan pada Jumat (19/3/2021) malam.

Kavcioglu menjadi gubernur bank sentral Turki keempat sejak 2019. Erdogan memecat kedua pendahulu Agbal sebelum masa jabatan empat tahun mereka berakhir. Erdogan telah lama menuntut agar suku bunga tetap rendah, mengikuti teori tidak biasa yang menyatakan bahwa suku bunga tinggi menyebabkan inflasi.

3. Erdogan sudah tiga kali pecat gubernur bank sentral

Erdogan Kembali Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Apa Sebab Kali Ini?ANTARA FOTO/Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Bukan baru kali ini, Erdogan memecat gubernur bank sentral karena kinerja ekonomi perbankan negara itu tidak sesuai dengan harapan. Sebelum Naci Aqbal, ada dua nama lagi yang pernah dipecat Erdogan.

Pada 7 November 2020, gubernur bank sentral sebelum Naci Aqbal yakni Murat Uysal juga dipecat. Tidak ada alasan rinci yang menyebutkan mengapa gubernur bank sentral yang bernama. Tapi pemecatan itu dilakukan usai anjloknya kurs mata uang Lira pada waktu itu.

Baca Juga: Erdogan Ingin Turki Jalin Hubungan Lebih Erat dengan Israel, Kenapa?

4. Kavcioglu kerap kritik kebijakan bank sentral melalui surat kabar

Erdogan Kembali Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Apa Sebab Kali Ini?Nilai mata uang Turki, Lira, jatuh terus seiring keterlibatan Turki dalam Konflik Nagorno-Karabakh di Kaukasus. twitter.com/NickWalterson

Surat kabar Islamis propemerintah di mana Kavcioglu menulis, Yeni Safak, acap kali mengkritik kenaikan suku bunga. Pada Jumat misalnya, Yeni Safak menulis bahwa keputusan menaikkan suku bunga tersebut ibarat "menutup telinga" 83 juta penduduk Turki, merugikan pertumbuhan ekonomi dan terutama menguntungkan "pemilik uang panas yang berbasis di London."

Dalam kolom yang diterbitkan oleh Yeni Safak pada 9 Februari, Kavcioglu menyatakan kesedihannya melihat kolumnis, bankir, dan organisasi bisnis di Turki mencari stabilitas ekonomi dengan suku bunga tinggi pada saat negara lain memiliki suku bunga negatif.

Kavcioglu juga sependapat dengan Erdogan soal kenaiakn suku bunga akan secara tidak langsung membuka jalan untuk meningkatkan inflasi.

Baca Juga: Kurs Lira Jatuh, Erdogan Depak Gubernur Bank Sentral

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya