Gandeng John Hopkins, RI akan Bangun RS Bertaraf Internasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, Indonesia akan membuka rumah sakit bertaraf internasional. Nantinya dokter-dokter kelas satu akan bisa praktik di sana.
"Dan akan ada teknologi transfer dengan dokter kita, sehingga kita tidak habiskan pengobatan ke luar negeri," kata Luhut dalam webinar APINDO, Kamis (13/8/2020).
1. Bekerja sama dengan Mayo dan John Hopkins Hospital
Rumah sakit bertaraf internasional ini juga akan bekerja sama dengan Mayo dan John Hopkins Hospital. "Rumah sakit pun kita ingin engage dengan rumah sakit terkenal seperti Mayo, John Hopkins, atau apakah bisa rumah terkenal lain," ucap Luhut.
US News & World Report menempatkan Rumah Sakit Johns Hopkins sebagai rumah sakit terbaik nomor tiga di Amerika Serikat pada 28 Juli 2020. Survei US News & World ini mendata lebih dari 4.500 rumah sakit untuk daftar Rumah Sakit Terbaik 2020–21.
Survei ini juga menempatkan 12 spesialisasi di RS Johns Hopkins masuk dalam 10 besar AS. Seperti spesialis THT (peringkat 4), serta spesialis lain yang menempati peringkat pertama seperti Neurologi dan Bedah Saraf; Psikiatri; dan Reumatologi.
Baca Juga: Rincian Biaya Perawatan Pasien COVID-19 di Rumah Sakit, Jangan Kaget!
2. Khusus untuk orang-orang pilihan
Editor’s picks
Rumah sakit bertaraf internasional itu, kata Luhut, hanya akan diisi oleh orang-orang spesifik yang visanya akan diatur oleh pemerintah.
"Kita sudah pertimbangkan itu untuk orang-orang spesifik. Dan kemudian boleh ada multiple visa buat spesifik orang-orang yang kita butuhkan kegiatan dalam negeri," katanya.
"Semua untuk kepentingan nasional. Kita bench mark saja ke negara sekitar kita," kata Luhut menambahkan.
3. Dorong obat herbal untuk penyembuhan COVID-19
Selain rumah sakit, Luhut mengatakan, pemerintah juga mendorong peran obat herbal dalam penanganan COVID-19. Salah satunya arak Bali yang diklaim dapat menyembuhkan pasien COVID-19.
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan bahwa ia menugaskan seorang peneliti untuk membuat sebuah ramuan. Bahan pokok yang digunakan untuk membuat ramuan itu adalah arak Bali. Kemudian diuji coba secara bertahap dibuat ramuannya menggunakan selain arak dengan ektraks daun jeruk purut (lemo).
Melalui cara ini, Koster mengatakan sudah banyak pasien yang bisa disembuhkan. Waktu yang diperlukan untuk proses penyembuhan inipun tergolong sangat singkat.
"Kalau yang baru kena positif, dua hari dilakukan treatment ini, pada hari ketiga diswab negatif dan sembuh. Kita pulangkan. Sekarang ini sudah totalnya sudah 400-an. Jadi sudah banyak sekali yang sembuh," katanya.
Baca Juga: Sejak Pandemik COVID-19, Penerimaan Rumah Sakit Justru Menurun