Gawat! Seharian Loyo, IHSG 3 Juli Ditutup Terperosok Nyaris 5.000

401 saham melemah sore ini!

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah 143,404 poin, atau 2,78 persen ke level 5.006,223, pada perdagangan Senin (3/8/2020).

Sebanyak 54 saham menguat, 401 saham melemah, dan 129 saham tidak mengalami perubahan. Adapun pada pagi hari ini volume saham tercatat 10,649 miliar lembar saham, dengan frekuensi 895.935 kali. Investor membukukan transaksi sebesar Rp10,926 miliar.

1. Semua saham unggulan melemah

Gawat! Seharian Loyo, IHSG 3 Juli Ditutup Terperosok Nyaris 5.000ANTARA FOTO/Reno Esnir

Semua saham unggulan menunjukkan penurunan. Mulai dari LQ45 yang turun 2,78 persen menjadi 774,369. IDX30 turun 3,57 persen menjadi 422,628. IDX80 turun 3,53 persen menjadi 110,075. IDXV30 turun 4,51 persen menjadi 97,765 dan IDXG30 2,9 persen menjadi 117,182.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Jouska, Ini Tips Investasi Saham yang Sehat

2. Melemah sejak pagi hari

Gawat! Seharian Loyo, IHSG 3 Juli Ditutup Terperosok Nyaris 5.000Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Pada pembukaan pagi ini, IHSG melemah 2,39 poin atau 0,05 persen ke level 5.147,235. Sebanyak 101 saham menguat, 63 saham melemah, dan 116 saham tidak mengalami perubahan.

Adapun pada pagi hari ini volume saham tercatat 83,712 juta lembar saham, dengan frekuensi 6,258 kali. Investor membukukan transaksi sebesar Rp6,770 miliar.

3. Dibayangi sentimen negatif

Gawat! Seharian Loyo, IHSG 3 Juli Ditutup Terperosok Nyaris 5.000ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Diberitakan sebelumnya, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, pekan ini laju pasar saham akan dibayangi sentimen negatif. Utamanya dari faktor eksternal.

Hans mengatakan ekonomi AS yang mengalami resesi dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II minus 32,9 persen, membuat pelaku pasar khawatir, meski angka ini cukup baik dari ekspektasi pelaku pasar sebesar 34,7 persen.

Hans menuturkan, selain itu perekonomian pasar Eropa yang menyusut 11,9 persen pada kuartal II tahun ini, membawa arus IHSG ke jurang negatif pada pekan depan.

"Memang ini negatif bagi pelaku pasar. ropa menunjukkan sentimen negatif, ini lebih jelek dari perkiraan pasar," kata dia, kepada IDN Times, Minggu 2 Agustus 2020.

Selanjutnya, menurut Hans, naiknya harga emas terus menerus menjadi cerminan bahwa investor masih takut dengan adanya tekanan yang disebabkan resesi.

Perlu diketahui, pelaku pasar cenderung memilih berinvestasi di safe haven seperti emas jika kondisi perekonomian sedang tidak baik. Harga emas Antam pun sudah menyentuh level tertinggi sejak Selasa 27 Juli 2020, atau Rp1.022.000 per gram.

Baca Juga: Usai Libur Panjang, IHSG Senin Pagi 3 Agustus Langsung Loyo

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya