Geram, Buwas Beberkan Tahu-Tempe Jadi Mahal karena Banyak Korupsi

Bukan karena harga dunia, kata Buwas, ini karena kartel

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan mahalnya harga kedelai yang kemudian berimbas pada naiknya harga tahu dan tempe disebabkan karena korupsi yang merajalela. Korupsi di kedelai ini terindikasi dari panjangnya rantai kartel yang ada.

"Kenapa bisa mahal? Teman-teman bisa lihat, akar masalahnya karena kartel terlalu banyak, birokrasi terlalu panjang. Satu ke satu semua pakai biaya yang kita istilahkan ini wujud korupsi," kata pria yang akrab disapa Buwas ini pada konferensi pers, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Duh, Harga Tempe dan Tahu Naik Lagi Bulan Ini

1. Masyarakat jadi dibebankan hasil korupsi

Geram, Buwas Beberkan Tahu-Tempe Jadi Mahal karena Banyak KorupsiIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Buwas mengungkapkan, skema korupsi kedelai itu kartal menaikan harga kedelai dari awalnya Rp7 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram dan semakin bertambah. Selisih Rp5 ribu per kilogram ini yang kemudian dibebankan ke konsumen.

"Selisih Rp5 ribu ini dibebankan ke masyarakat. Padahal yang menikmati oknum-oknum tertentu ini," ucapnya.

2. Sudah lapor ke KPK

Geram, Buwas Beberkan Tahu-Tempe Jadi Mahal karena Banyak Korupsi(Ketua KPK Agus Rahardjo) ANTARA FOTO/Aprilio Akbar

Eks Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini sudah melapor ke Agus Rahardjo ketika masih menjabat sebagai Ketua KPK. Ia mengatakan, alasan lain yang menjadikan korupsi adalah panjangnya birokrasi di Indonesia.

"Padahal Pak Presiden bilang pangkas birokrasi, tidak ada pungutan, pelayanan satu atap dan cepat. Faktanya di lapangan tidak sesuai keinginan presiden," ujar Buwas.

Baca Juga: Harga Kedelai Melambung, Jokowi: Petani Kenapa Gak Mau Tanam?

3. Kementerian Perdagangan bilang harga kedelai dunia naik

Geram, Buwas Beberkan Tahu-Tempe Jadi Mahal karena Banyak KorupsiIlustrasi produsen tahu dan tempe Dok. IDN Times/Istimewa

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengatakan harga tahu dan tempe kembali naik pada bulan ini. Hal ini karena terkerek harga kedelai dunia yang naik.

"Dapat terjadi penyesuaian kembali harga tahu yang sebelumnya Rp600/potong menjadi berkisar Rp650/potong dan harga tempe yang sebelumnya Rp15.000/kg menjadi berkisar Rp16.000/kg," kata Syailendra dalam keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).

Syailendra menambahkan, terjadi kenaikan harga kedelai dunia yang mencapai 30 persen sebelumnya, mulai paruh kedua tahun lalu hingga akhir 2020. Mengutip data dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar 13,12 dolar AS per bushels atau gantang untuk penyediaan pada Januari 2021.

Pada saat ini, harganya telah naik 4,42 persen menjadi 13,7 dolar AS per bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari. "Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya," ujarnya.

Baca Juga: Menggilanya Harga Cabai dan Kedelai Picu Inflasi Januari 2021

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya