Harga Minyak Dunia Kian Moncer, Hampir Tembus US$29 per Barel 

Ada dua faktor utama yang menjadi sebabnya

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia kian menghijau pada penutupan perdagangan hari Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Dilansir dari OilPrice, harga minyak yang menjadi patokan global, minyak mentah berjangka Brent naik menjadi US$28,42 per barel, naik 4,49 persen.

Sementara harga minyak untuk West Texas Intermediate (WTI) kini berada pada level US$21,83 per barel atau mengalami kenaikan hingga 7,06 persen. Untuk Mars naik 1,74 persen atau US$23,99 per barel.

1. Meroket sejak 21 April

Harga Minyak Dunia Kian Moncer, Hampir Tembus US$29 per Barel Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta), ketiga harga minyak tersebut sama-sama mengalami kenaikan.

Brent, pada akhir pekan berada pada posisi US$26,44 per barel. WTI di level US$19,69 per barel dan Mars US$23,58 per barel. Untuk Brent dan WTI, ini adalah harga tertinggi mereka sejak 21 April lalu di mana saat itu posisi Brent anjlok US$19,33 per barel.

WTI bahkan sempat anjlok di bawah nol dolar AS untuk pertama kalinya dalam sejarah. Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei merosot US$55,9 atau lebih dari 305 persen, menjadi menetap di US$-37,63 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa US$-40,32 per barel.

2. Disebabkan dua faktor

Harga Minyak Dunia Kian Moncer, Hampir Tembus US$29 per Barel Ilustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Beri Respons Soal Penurunan Harga BBM

Naiknya harga minyak ini dikarena 2 faktor, dilansir dari MarketWatch, investor merespons positif langkah organisasi negara pengekspor minyak, Rusia dan produsen lainnya, yang dikenal sebagai OPEC + yang memangkas produksi minyak mereka sebesar 9,7 juta barel per hari di bulan Mei dan Juni secara resmi dimulai pada 1 Mei.

Kedua, pembukaan kembali negara-negara yang sebelumnya melakukan lockdown juga berdampak pada harga minyak dunia.

"Namun, kemungkinan akan berbulan-bulan sebelum penuhnya pasokan global akan berkurang mengingat permintaan masih sangat lemah. Jadi, harga minyak tidak mungkin pulih secara berarti untuk sementara waktu," kata Analis Pasar di ThinkMarkets, Fawad Razaqzada, Selasa (5/5).

3. Sempat ada pesimisme

Harga Minyak Dunia Kian Moncer, Hampir Tembus US$29 per Barel Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Reuters, menurut laporan BofA Global Research, stok minyak bumi global kemungkinan memuncak pada bulan April karena permintaan minyak menyusut hampir 25 juta barel per tahun dari tahun ke tahun.

Meski begitu, ada keraguan pengurangan produksi, yang terbesar yang pernah disepakati OPEC + akan cukup karena permintaan tidak mungkin pulih dengan cepat.

"Pemotongan produksi akhirnya menunjukkan hasilnya. Namun harga masih sangat rendah dan dua minggu ke depan kemungkinan akan melihat pengembalian volatilitas ekstrem," kata analis di broker OANDA, Craig Erlam.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Pertamina akan Sesuaikan Harga BBM? 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya