IHSG Selasa Pagi Bergerak di Zona Merah

Tren pelemahan IHSG terus berlanjut

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia dibuka melemah pada perdagangan Selasa (26/1/2021). Meski sempat ada penguatan, pagi ini IHSG terpantau masih berada di zona merah pada level 6.256.

1. Data saham unggulan di pembukaan Senin pagi

IHSG Selasa Pagi Bergerak di Zona MerahANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baca Juga: 5 Istilah yang Penting Dipahami saat Kamu Menganalisis Saham

Saham unggulan mayoritas melemah pada perdagangan Selasa pagi, juga saham-saham kelompok lainnya, sebagai berikut:

LQ45 melemah 0,34 persen menjadi 984,605
IDX30 melemah 0,37 persen menjadi 529,767
IDX80 melemah 0,11 persen menjadi 141,877
IDXESGL melemah 0,36 persen menjadi 146,063
IDXQ30 melemah 0,53 persen menjadi 150,895

2. Data perdagangan pagi hari ini

IHSG Selasa Pagi Bergerak di Zona MerahANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Dilansir dari RTI, investor membukukan transaksi sebesar Rp4,5 triliun dengan volume transaksi sebesar 5,7 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 387 ribu kali.
Sebanyak 183 saham menguat, 196 melemah, dan 157 tidak mengalami perubahan.

3. Tren pelemahan IHSG terus berlanjut

IHSG Selasa Pagi Bergerak di Zona MerahSosialisasi hari pertama PPKM di Sidoarjo, Senin (11/1/2021). IDN Times/ Dok istimewa

Pelemahan IHSG terus berlanjut sejak beberapa hari terakhir. Pada penutupan perdagangan Senin sore misalnya, IHSG ditutup melemah 48,5 poin atau 0,77 persen menjadi 6.258,5.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, melemahnya indeks di pasar saham karena perpanjangan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan naiknya kasus COVID-19.

"Kebijakan pemerintah dalam memperpanjang masa PPKM memberikan sentimen negatif bagi pasar," kata Nafan, Senin (25/1/2021).

Tidak hanya perpanjangan PPKM dan kasus COVID-19, Nafan menyebut sentimen lain yang melemahkan rupiah adalah belum terdapat data makroekonomi domestik maupun internasional yang memberikan high impact terhadap pasar.

"Secara garis besar, market sangat khawatir terhadap varian baru COVID-19. Bahkan terdapat beberapa negara yang menerapkan kembali kebijakan lockdown," ucapnya.

Baca Juga: 4 Buku Rekomendasi Warren Buffett untuk Belajar Investasi

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya