IMF: COVID-19 Sebabkan Krisis Ekonomi Terhebat Sejak Tahun 1930an

3,9 miliar orang diprediksi jatuh miskin karena krisis ini

Jakarta, IDN Times - Direktur Pelaksana Badan Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan dunia kini menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat (The Great Depression) tahun 1930-an. Karantina atau lockdown akibat wabah virus corona yang diberlakukan oleh sejumlah negara membuat banyak perusahaan untuk menutup dan memberhentikan staf.

Awal pekan ini, sebuah studi PBB menyebut 81 persen dari tenaga kerja dunia atau 3,3 miliar orang mengatakan tempat kerja mereka telah sepenuhnya atau sebagian ditutup karena wabah ini.

Lalu, apakah ini berarti jumlah orang miskin di dunia akan semakin bertambah?

1. 3,9 miliar orang di dunia diprediksi akan hidup dalam kemiskinan tahun depan

IMF: COVID-19 Sebabkan Krisis Ekonomi Terhebat Sejak Tahun 1930anIlustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara terpisah, organisasi non profit yang berbasis di Inggris, Oxfam, memperingatkan bahwa kejatuhan ekonomi dari penyebaran COVID-19 dapat membuat setengah dari populasi dunia yang berjumlah 7,8 miliar orang bisa hidup dalam kemiskinan.

Hal ini diperkuat oleh laporan Amerika Serikat bahwa jumlah warga Amerika yang mencari tunjangan pengangguran telah melonjak di minggu ketiga menjadi 6,6 juta. Sehingga, total warga AS yang mencari tunjangan itu menjadi lebih dari 16 juta orang. 

Bahkan, badan PBB yang fokus menangani isu Buruh Internasional (ILO), memperingatkan bahwa pandemi corona menjadi krisis paling parah sejak Perang Dunia Kedua.

Virus corona diperkirakan akan menghapus 6,7 persen jam kerja di seluruh dunia selama kuartal kedua di tahun 2020. Hal itu setara dengan 195 juta pekerja penuh waktu yang kehilangan pekerjaan mereka.

Baca Juga: Ini Lho 6 Efek Buruk Virus Corona Terhadap Sosial dan Ekonomi Negara

2. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi 170 negara angkanya negatif

IMF: COVID-19 Sebabkan Krisis Ekonomi Terhebat Sejak Tahun 1930anIlustrasi virus corona. IDN Times/Sukma Shakti

IMF juga menilai pasar dan negara berkembang akan menjadi pihak yang paling terpukul akibat pandemik virus corona. Menurut Direktur Pelaksana Direktur Kristalina butuh ratusan miliar dolar dalam bentuk bantuan asing untuk mengatasi krisis ini.

Ia mengaku kaget dengan perubahan drastis yang terjadi hanya dalam kurun waktu tiga bulan ini. Padahal awalnya IMF mengharapkan pertumbuhan pendapatan per kapita positif di lebih dari 160 negara anggota pada tahun 2020.

"Hari ini, angka itu telah berubah: kami sekarang memproyeksikan bahwa lebih dari 170 negara akan mengalami pertumbuhan pendapatan per kapita negatif tahun ini," kata Kristalina dilansir dari BBC, Jumat (10/4).

3. Perekonomian dunia baru pulih sebagian pada tahun 2020

IMF: COVID-19 Sebabkan Krisis Ekonomi Terhebat Sejak Tahun 1930an(IDN Times/Arief Rahmat)

Kristalina memprediksi bila pandemi COVID-19 mereda pada paruh kedua tahun 2020, maka pemulihannya baru terasa separuh pada tahun 2021. Tetapi, ia juga mengingatkan bahwa situasinya bisa juga dapat memburuk.

"Saya menekankan ada ketidakpastian yang luar biasa tentang prospek ke depan. Ini bisa menjadi lebih buruk tergantung pada banyak faktor variabel, termasuk durasi pandemi," katanya.

Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier Virus Corona, Tampak Sehat tapi Membawa Virus

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya