Indonesia Butuh Rp10 Ribu Triliun agar Bebas Emisi Karbon di 2060

Indonesia butuh Rp854 triliun per tahunnya

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyebut Indonesia membutuhkan dana hingga Rp10 ribu triliun untuk bebas emisi karbon atau net zero emission pada 2060.

"Kalau untuk mengejar ke 2060, hitungan kami ini butuhnya Rp10 ribu triliun untuk net zero emission. Ini hitungan secara kasar dengan berbasis teknologinya pengetahuan sekarang," kata Dadan dalam acara Konferensi Pers The 4th Indonesia Energy Transition Dialogue 2021, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Komitmen RI pada Sektor Energi dan Iklim di MEF 2021

1. Indonesia juga diprediksi butuh hingga Rp854 triliun per tahunnya untuk capai bebas emisi karbon

Indonesia Butuh Rp10 Ribu Triliun agar Bebas Emisi Karbon di 2060Ilustrasi Pemanasan Global. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sependapat dengan Dadan, Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengatakan Indonesia butuh dana mencapai 25 hingga 30 miliar dolar atau sekitar Rp356,2 triliun hingga Rp427,4 triliun per tahun untuk mencapai emisi karbon atau net zero emission pada 2030.

Setelah itu pada 2030-2050, Indonesia diprediksi akan membutuhkan biaya lebih tinggi lagi, yakni sebesar 50 hingga 60 miliar dolar dolar atau sekitar Rp712,4 triliun hingga Rp854,9 triliun per tahun.

"Ini angka besar tapi kita harus melihat juga sebagai kesempatan menarik invetasi," kata Fabby dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Indonesia Butuh Rp3.779 Triliun untuk Atasi Perubahan Iklim

2. Rp427,4 triliun per tahun untuk menurunkan emisi di 3 sektor

Indonesia Butuh Rp10 Ribu Triliun agar Bebas Emisi Karbon di 2060Ilustrasi emisi buatan manusia/Via Antara foto/Sigid Kurniawan

Fabby menjelaskan biaya yang mencapai Rp427,4 triliun per tahun tersebut, merupakan hitungan penurunan emisi karbon untuk sektor sektor yakni kelistrikan, transportasi dan industri sampai dengan 2030.

"(Dana tersebut) tidak saja sektor kelistrikan tapi transportasi dan industri di mana kita lihat penerapan sudah mulai diperkenalkan untuk pengembangan di green hydrogen. Kemudian untuk scientific fuel karena untuk sektor transportasi mungkin tidak semua bisa dielektrifikasi, misalnya transportasi laut dan pesawat terbang," kata Fabby.

Baca Juga: Sri Mulyani: Dampak Perubahan Iklim Bakal Segila COVID-19

3. Mengacu pada hitungan kasar sekarang dan berpotensi turun

Indonesia Butuh Rp10 Ribu Triliun agar Bebas Emisi Karbon di 2060Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dadan menjelaskan bahwa angka tersebut berdasarkan hitungan saat ini dan berpotensi turun seiring perkembangan teknologi.

"Jadi kita hitung baterai juga harganya sekarang akan kita update dari waktu ke waktu. Karena kita lihat harga PLTS turunnya juga cepat harga PLT Bayu juga demikian, dan saya kira harga baterai pun akan seperti itu (turun),” katanya memaparkan.

4. Perlunya dukungan regulasi agar investor tertarik masuk

Indonesia Butuh Rp10 Ribu Triliun agar Bebas Emisi Karbon di 2060Ilustrasi investor kecil yang memperoleh keuntungan besar dari saham. Sumber: Pexels/Artem Podrez

Besarnya biaya untuk bebas emisi karbon atau net zero emission pada 2060, menuntut peran banyak stakeholder, khsusunya pemerintah. Fabby mengatakan perlu ada kebijakan regulasi dan perencanaan yang sangat penting untuk menarik investor.

"Dan saya kira sekarang seiring dengam meredupnya investasi di batu bara PLTU, saya kira lebih banyak investor masuk ke EBT. Yang perlu dipastikan kita jangan kekurangan proyek yang bankable," katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya