Ini Strategi Perumnas Lunasi Utang Rp380 Miliar

Salah satunya adalah dengan restrukturisasi utang

Jakarta, IDN Times - Perumnas telah melunasi utang untuk Medium Term Notes (MTN) III 2016 yang jatuh tempo pada tanggal 22 Juli 2021 dan MTN II 2016 yang jatuh tempo pada 4 Agustus 2021 masing-masing sebesar Rp 150M dan Rp 230M.

Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan pelunasan MTN ini merupakan bentuk komitmen Perumnas dalam menjaga kredibilitas serta reputasi pembayaran.

“Beberapa langkah strategi sudah kami siapkan sebelumnya untuk pembayaran MTN tersebut. Sama halnya dengan pembayaran MTN-MTN terdahulu, Perumnas selalu komitmen dalam segala bentuk kinerja termasuk urusan pembayaran pelunasan MTN," kata Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: Penjualan Turun Drastis, Perumnas Gagal Bayar Utang Rp200 Miliar 

1. Restrukturisasi utang

Ini Strategi Perumnas Lunasi Utang Rp380 MiliarIlustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Strategi pertama yang dilakukan Perumnas adalah melakukan restrukturisasi utang atas outstanding pinjaman perbankan dan institusi BUMN untuk dapat memperbaiki performa keuangan. Implementasi atas transformasi bisnis dan operasi sedang dilakukan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan dan peningkatan kinerja perusahaan secara jangka panjang.

Saat ini, Perumnas menempati peringkat idBBB- untuk kemampuan keuangan yang dikeluarkan oleh Pefindo.

“Artinya Perumnas memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dan memiliki kepentingan strategis terhadap pemerintah namun masih memiliki tekanan likuiditas yang tinggi akibat dari pandemik COVID-19,” papar Budi.

"Hal ini mengindikasikan walau perlambatan terjadi di tengah pandemi yang masih berlangsung ini Perumnas mampu bertahan dan menggenjot kinerjanya untuk mengejar target,” lanjut Budi.

2. Menggenjot inovasi konsep hunian

Ini Strategi Perumnas Lunasi Utang Rp380 MiliarIlustrasi Apartemen (IDN Times/Anata)

Beragam terobosan dan inovasi terus digenjot Perumnas. Salah satunya dengan konsep hunian terintegrasi transportasi atau yang familiar dengan sebutan TOD (Transit Oriented Development). Kemudian ada juga penerapan sistem precast pada rumah tapak yang bertujuan membangun rumah yang lebih cepat, rapi, dan kualitas yang lebih baik.

Selain itu, Perumnas juga menjadi pelopor revitalisasi pertama di Indonesia, meremajakan rumah susun lama menjadi hunian vertikal yang kapasitasnya lebih besar.

"Kami juga melengkapi sarana prasarana sesuai dengan peruntukan serta dengan kualitas bangunan yang excelence," ujar Budi.

Baca Juga: Disuntik Rp650 Miliar, Perumnas Genjot Rumah Tapak Berharga Miring

3. Perumnas pede dapat meningkatan operating cash flow

Ini Strategi Perumnas Lunasi Utang Rp380 MiliarIlustrasi perumahan. (Dok. Kementerian PUPR)

Budi mengatakan, sejalan dengan transformasi bisnis, Perumnas diproyeksikan dapat beroperasi dengan lebih baik sehingga mendapatkan peningkatan operating cash flow dalam tahun-tahun mendatang sehingga dapat melakukan pembayaran utang restrukturisasi sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan.

Budi berharap percepatan penjualan persediaan eksisting Perumnas diharapkan stabil progresif selama tahun 2021 hingga 2024 dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas dan arus kas. Untuk diketahui, jumlah persediaan nasional Perumnas baik itu jenis Rumah Siap Huni dan Rumah Dalam Pembangunan sekitar 16 ribu unit, atau setara dengan potensi Pendapatan sebesar Rp 4,9 T.

"Oleh karenanya, segala bentuk transformasi bisnis sedang kami lakukan, seperti digitalisasi marketing, peningkatan strategi partnership maupun penerapan sistem terintegrasi pada proses bisnis agar seluruh target dan pencapaian kinerja Perumnas dapat tercapai dan terus membaik,” papar Budi.

 

Baca Juga: Sempat Gagal Bayar, Perumnas Lunasi Utang Rp200 Miliar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya