Isi 6 Kebijakan dan Inisiatif dalam RAPBN 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan ada 6 kebijakan dan inisiatif dalam RAPBN 2020 untuk meningkatkan penguatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Daya Saing.
Usai pidato Presiden Joko Widodo di gedung DPR/MPR, sejumlah menteri, khususnya bidang ekonomi menggelar konferensi pers terkait Nota Keuangan dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8).
Berikut ini daftarnya:
1. Insentif perpajakan dalam rangka mendukung peningkatan sumber daya manusia dan daya saing
Pada kebijakan ini, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mendorong tiga hal utama. Pertama super deduction untuk kegiatan vokasi & litbang. Kedua, mini tax holiday untuk investasi di bawah Rp500 miliar, dan terakhir investment allowance untuk industri padat karya.
Baca Juga: Anggaran Kesehatan Hanya Naik Rp10 Triliun pada 2020
2. Peningkatan kualitas SDM dan perlindungan sosial
Itu dimulai dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang akan didistribusikan demi mendukung kelanjutan pendidikan masyarakat miskin ke jenjang yang lebih tinggi.
Lalu ada Kartu Prakerja untuk peningkatan produktivitas bagi pencari kerja. Dan Kartu Sembako untuk mendukung penguatan perlindungan masyarakat miskin akan akses pangan.
3. Percepatan penyelesaian 4 destinasi pariwisata super prioritas
Editor’s picks
Pengembangan destinasi wisata meliputi: Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika dengan Sinergi lintas kementerian / lembaga dan Pemda.
4. Penguatan transfer ke daerah dan dana desa
Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK-Fisik) akan difokuskan pada 2 bidang baru: sosial dan transportasi laut.
Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Tambahan untuk penyetaraan penghasilan tetap (siltap) perangkat desa dan penggajian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
5. Dana abadi untuk SDM dan kebudayaan
Pada kebijakan ini, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan fokus pada pemanfaatan hasil investasi dana abadi untuk meningkatkan antara lain pemajuan kebudayaan nasional, dan peningkatan kualitas perguruan tinggi. Caranya yakni melalui: Dana Abadi Kebudayaan, Dana Abadi Perguruan Tinggi dan Penambahan Dana Abadi Riset secara signifikan.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Jokowi Klaim Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Meningkat
6. Penguatan neraca transaksi berjalan
Terakhir, penguatan neraca transaksi berjalan adalah untuk mendukung penurunan defisit transaksi berjalan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Baca Juga: Jokowi Perkirakan APBN 2020 Defisit Rp307,2 Triliun