Jangan Menyerah Saat Rintis Usaha, CEO GoPay Saja Pernah Gagal 2 Kali 

Ini kisah pahit Aldi pada awal ia merintis karier

Jakarta, IDN Times – Menjadi CEO bukan sesuatu yang pernah diimpikan Aldi Haryopratomo, apalagi memimpin perusahaan seperti GoPay seperti sekarang ini. Perjalanannya menjadi seperti sekarang tidaklah mudah.

Kepada IDN Times, Aldi bercerita dua pengalaman yang paling pahit selama dia berkarier, terutama dalam membangun dan mengembangkan PT Rekan Usaha Mikro Anda (RUMA) atau biasa disebut Mapan. Sebuah perusahaan yang pada 2017 di akuisisi oleh GoJek.

Bagaimana pengalaman paling pahit Aldi tersebut?

1. Nyaris tutup karena masalah perizinan

Jangan Menyerah Saat Rintis Usaha, CEO GoPay Saja Pernah Gagal 2 Kali IDN Times/Helmi Shemi

Pada 2009, Aldi mendirikan Mapan, sebuah usaha yang tercetus ketika ia masih bekerja sebagai Southeast Asian Microfinance Partnership Coordinator Kiva.org pada 2006. Ia yakin kala itu Mapan akan menjadi perusahaan besar.

“Kita udah punya sebuah usaha yang mau maju, pas di Mapan, terus udah berhasil produknya dan udah yakin kalau kita gedein bisa besar. Tapi karena satu dan lain hal kita harus tutup karena masalah perizinan,” ungkap Aldi.

Baca Juga: GoPay Ajak Lembaga Sosial di Jogja Galang Donasi Lewat Digital Payment

2. Terbuka kepada karyawan tentang kondisi perusahaan

Jangan Menyerah Saat Rintis Usaha, CEO GoPay Saja Pernah Gagal 2 Kali IDN Times/Helmi Shemi

Aldi butuh waktu enam bulan untuk bangkit dari kegagalan itu. Di saat ia begitu yakin perusahaannya bisa besar, ia justru harus mengalami kegagalan. “Wah galaunya kayak ayam kehilangan kepala, pusing. Ibarat lo atlet udah mau Olimpiade gak jadi,” kenangnya.

Ia pun menceritakan kondisi ini kepada karyawannya. Di luar dugaan, timnya justru menenangkannya, membantunya menyelesaikan permasalahan perusahaan.

“Tim gue yang membuat gue bangkit, waktu kejadian itu saya jujur, ‘sorry guys, dengan ini kita gak tahu mau ngapain. Kita harus cari tahu mau ngapain sebagai perusahaan ini. Kita butuh bantuan dari kamu semua untuk cari, what can we do, what can we sell’. Dan seluruh tim ke lapangan,” jelas Aldi.

“Saya kagum karena saya udah bilang gak punya plan, mereka bukan keluar tapi malah bantu saya cari plan,” imbuhnya

3. Tetap keliling datangi pelanggan

Jangan Menyerah Saat Rintis Usaha, CEO GoPay Saja Pernah Gagal 2 Kali IDN Times/Prayugo Utomo

Aldi dan karyawannya berkeliling menemui pelanggan, mengumpulkan katalog MLM, menanyakan apa yang dibutuhkan pelanggan, hingga akhirnya ia menemukan sebuah ide yang dicetuskan menjadi sebuah produk bernama Arisan Mapan.

“Akhirnya kita keliling lagi karena teorinya itu saya dapat ide dari lapangan. Saya ketemu Teh Yayat, pas berhenti kita ketemu ketua arisan tadi, komunitas tadi. Teh Yayat bilang ‘Mas Aldi dan orang-orang mapan kan tulus, pasti ada jalan. Saya butuh panci’," kenangnya.

"Apa yang saya lakukan keliling untuk cari ide dari anggota. Juga karena anggota peduli dan kita mau jalan karena mereka percaya dengan visi kita mau bikin 50juta keluarga Indonesia mapan dengan memberikan akses, akhirnya bisa bangkit,” sambung Aldi menuturkan perjuangannya.

4. Tantangan berikutnya, kepercayaan pelanggan menurun karena masalah pengiriman barang

Jangan Menyerah Saat Rintis Usaha, CEO GoPay Saja Pernah Gagal 2 Kali IDN Times/M.Idris

Pengalaman pahit lain juga diceritakan Aldi ketika Mapan sudah mulai besar. Saat itu ada 500 ribu keluarga yang sudah menjadi anggota mereka. Namun di tengah perjalanan, banyak barang-barang arisan yang belum sampai ke pelanggan atau anggota mereka yang sudah lama mencicil.

“Karena volume terlalu tinggi. Gak siap buat demand terlalu tinggi. Sudah banyak orang-orang ikut arisan tiga bulan gak dapat barang, marah dong pasti. Kita growing bagus tapi infrastruktur gak siap untuk scaling,” ujarnya.

5. Semua karyawan turun tangan membantu mengirimkan barang

Jangan Menyerah Saat Rintis Usaha, CEO GoPay Saja Pernah Gagal 2 Kali IDN Times/Helmi Shemi

Masalah ini kemudian dapat diatasi, lagi-lagi karena bantuan semua karyawan Mapan yang turun tangan membantu mengirimkan barang.

“Akhirnya semua karyawan jadi delivery. Gue ke Tangerang juga, programmer sampai PR kirim barang. Kita ke gudang dan kasih surat jalan dan jadi survivor, bikin plan dan rute jalan tiap minggu. Dan ketua arisan tadi ada yang datang ke cabang malah bantuin kirim barang buat anggota-anggota dia,” jelas Aldi.

“Merinding kita diselamatin sama anggota dan karyawan kita. Sebagai leader kita harus open aja kalau ada masalah, selama visi misinya bagus insyallah nanti dibantu,” kata Aldi mengakhiri.

Baca Juga: Beli Games dan Apps di Google Play Store Lebih Mudah dengan GoPay

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya