Jangan Sedih, Ekonomi Indonesia Bisa Bangkit meski Belum Ada Vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa membenarnya bahwa vaksin merupakan game changer bagi pertumbuhan ekonomi di masa pandemik COVID-19 ini. Namun dia yakin tanpa vaksin pun perekonomian Indonesia sudah menuju tren positif dan sudah melewati titik terburuknya.
"Vaksin iya game changer, tapi kalau vaksin gak ada apakah kita harus menangis? Dengan kebijakan baik, kita tetap bisa jaga pertumbuhan ekonomi," katanya dalam webinar Economic Outlook 2021: Memacu Pertumbuhan di Tengah Pandemi oleh BeritaSatu secara virtual, Selasa (24/11/2020).
Ada beberapa bukti bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai membaik.
1. Data-data positif perekonomian Indonesia
Purbaya memaparkan bahwa ada sejumlah indikasi perbaikan ekonomi yang nyata. Seperti Purchasing Managers' Index (PMI) yang naik, penjualan kendaraan bermotor yang rendah dan sekarang negatifnya berkurang.
"Ritel juga mulai naik, kepercayaan dunia usaha mulai menunjukan positif. Kalau kita jaga tren seperti ini, kita bisa bilang titik terburuk dari downturn ekonomi kita sudah lewat," ujarnya.
Baca Juga: Minta Ekonomi Digenjot, Jokowi Harapkan Kuartal 4 RI Lepas dari Resesi
2. Ekonomi Indonesia sudah mulai bangkit
Ia mengambil data dari pertumbuhan ekonomi kuartal III di mana Indonesia minus 3,49 persen. Meski resmi masuk resesi dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II tercatat minus 5,32 persen, namun Purbaya mengatakan secara kuartal (QtQ) ada kenaikan ekonomi 5,3 persen.
"Artinya sebaliknya, mungkin kita udah keluar dari resesi. Itu kalau kita mau pakai metodelogi yang konsisten," ucapnya.
3. Kan bisa terpengaruh ekonomi global?
Purbaya juga meyakini perekonomian Indonesia tidak akan terlalu terdampak perekonomian global. Karena kebergantungan Indonesia terhadap perekonomian global hanya 20 persen.
"Jadi kalau (perekonomian) global jatuh, kita gak perlu takut karena kebijakan dalam negeri cukup baik," katanya.
Baca Juga: Ini Loh yang Buat Ekonomi Indonesia Membaik Meski Masuk Jurang Resesi