Jokowi Tunjuk Bahlil Lahadalia Jadi Menteri ESDM Ad Interim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia resmi menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim. Bahlil menggantikan sementara Menteri ESDM Arifin Tasrif yang positif COVID-19.
"Pada pagi hari ini, Jumat, 4 Februari 2022 telah dilakukan rapat perdana Menteri ESDM ad interim dengan seluruh Eselon I di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," kata Staf Khusus Menteri Investasi, Tina Talisa, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga: IMS 2020: Menteri Arifin Tasrif Ungkap Momen Diundang Jokowi ke Istana
1. Penunjukkan Bahlil per 3 Februari
Penunjukkan Bahlil sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim berdasarkan surat dari Menteri Sekretaris Negara tertanggal 3 Februari 2022.
"Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Investasi/Kepala BKPM Bapak Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ad interim," tulis surat tersebut.
Baca Juga: Duh, Bahlil Sebut Karyawan Gak Mungkin Jadi Kaya
2. Bahlil sudah gelar rapat perdana
Editor’s picks
Usai penunjukkan kemarin, Bahlil sudah menggelar rapat perdana Menteri ESDM ad interim dengan seluruh Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM pada hari ini.
Jabatan ini dipegang Bahlil hanya sementara waktu menunggu Menteri ESDM Arifin Tasrif yang terpapar COVID-19 kembali pulih. Saat ini, Arifin sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Baca Juga: Disebut Kena Tegur Jokowi, Menteri Bahlil: Itu Informasi dari Mana?
3. Rekam jejak Bahlil
Bahlil lahir dari keluarga kurang mampu yang membuatnya harus berpikir panjang, agar bisa membantu kedua orang tuanya. Lantaran keterbatasan ekonomi, Bahlil terpaksa berjualan kue. Waktu mengenyam pendidikan di bangku SMP, ia sempat menjadi kondektur.
Sementara saat SMA, ia menjadi sopir angkot. Meski begitu ia tetap berprestasi dan pernah menjadi ketua OSIS saat berada di SMA. Dengan usaha dan kerja keras, anak kedua dari delapan bersaudara itu berhasil masuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.
Saat masa kuliah, Bahlil aktif berorganisasi. Dia bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dengan bekal organisasi tersebut, dia terpilih menjadi ketua senat.
Kerja keras panjang dalam berbisnis membuahkan hasil. Perusahaan yang dirintisnya, PT Rifa Capital, akhirnya bisa mereguk sukses dan memiliki holding dari 10 perusahaan di antaranya PT Ganda Nusantara (shipping), PT Pandu Selaras (pertambangan emas), PT MAP Surveilance (pertambangan nikel).
Banyak jenis usaha yang telah digarap Bahlil, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Pada Februari 2015, musyawarah nasional Hipmi ke-XV menetapkan Bahlil sebagai ketua umum Hipmi 2015-2018.