Kemarin Sempat Menguat, IHSG 9 September Dibuka Loyo

IHSG melemah jelang rilis data penjualan ritel domestik

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka minus 40 poin atau 0,73 persen menjadi 5.203, pada perdagangan Rabu (9/9/2020). Padahal, IHSG sempat ditutup menguat 13,8 poin atau 0,27 persen ke level 5.244,072 pada perdagangan, Selasa, 8 September 2020 sore.

Sebanyak 100 saham menguat, 267 melemah, dan 122 tidak mengalami perubahan.

Adapun investor membukukan transaksi pagi ini sebesar Rp1,734 triliun dengan volume transaksi sebesar 3 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 213.431 kali.

1. Pergerakan saham unggulan yang ikut melemah

Kemarin Sempat Menguat, IHSG 9 September Dibuka LoyoKaryawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dilansir dari IDX, berbagai saham unggulan melemah. Mulai dari LQ45 yang turun 1,1 persen menjadi 817,007, IDX30 turun 1,12 persen menjadi 447,519, IDX80 turun 1,14 persen menjadi 116,177, IDXQ30 turun 0,96 persen menjadi 130,742, dan IDXV30 turun 1,51 persen menjadi 108,911.

Baca Juga: Konsumen Makin Pede Perekonomian Indonesia, IHSG Ditutup Menghijau

2. Sebab IHSG melemah

Kemarin Sempat Menguat, IHSG 9 September Dibuka LoyoANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Tim riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip ANTARA di Jakarta mengatakan, pelemahan IHSG pagi ini karena marak sentimen negatif dari bursa global.

"Kami memprediksi IHSG juga akan mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini. Para pelaku pasar juga akan mencermati data penjualan ritel Indonesia yang akan diumumkan hari ini," katanya, Rabu (9/9/2020).

3. Jelang rilis data penjualan ritel domestik

Kemarin Sempat Menguat, IHSG 9 September Dibuka LoyoIlustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pelemahan IHSG ini seiring rilis data penjualan ritel domestik. Bank Indonesia memperkirakan penjualan ritel akan terkontraksi 12,3 persen (yoy). Penjualan ritel dapat menjadi indikator terhadap konsumsi Indonesia yang merupakan kontributor terbesar bagi PDB Indonesia.

Baca Juga: Investor Asing Kabur, IHSG Lagi-lagi Terseret ke Zona Merah

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya